Komunitas Cahaya Peringati Hari Kanker Anak Internasional di RSUP M Djamil Padang

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Komunitas Cahaya memperingati Hari Kanker Anak Internasional di RSUP M Djamil Padang.

Memperingati Hari Kanker Anak Internasional oleh Komunitas Cahaya di Instalasi Kebidanan dan Anak RSUP M. Djamil Padang, Senin (15/2/2021). [Foto: Sonia/Padangkita.com]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Komunitas Cahaya memperingati Hari Kanker Anak Internasional di RSUP M Djamil Padang.

Padang, Padangkita.com - Tubuh-tubuh kecil itu tampak antusias memasuki ruang pertemuan di Instalasi Rawat Inap Kebidanan dan Anak RSUP M. Djamil. Ada senyum di ujung mata mereka dari wajah yang tertutup masker.

Relawan dari Komunitas Cahaya menyambut mereka dengan balon warna kuning dan merah. Sekitar 10 anak penderita kanker didampingi orang tua mereka berkumpul di Bangsal Kebidanan untuk memperingati Hari Kanker Anak Internasional.

Sejak didirikan pada 2018 lalu, ini adalah tahun ketiga bagi Komunitas Cahaya merayakan hari kanker anak. Komunitas Cahaya merupakan komunitas yang memberikan pendampingan kepada anak dan orang tuanya dalam menghadapi dan menjalani pengobatan.

Saat ini Komunitas Cahaya memberikan pendampingan kepada 149 orang. Pasien berasal dari berbagai wilayah di Sumbar termasuk juga luar Sumbar, seperti Riau, Kepri, Bengkulu, Sumut yang dirujuk ke RSUP M. Djamil.

“Kanker yang paling banyak diderita anak yaitu Leukemia ALL, lalu osteosarkoma atau kanker tulang, kanker mata, ada kanker otak,” kata Dedi Kurnia Putra, Ketua Yayasan Komunitas Cahaya pada Senin (15/02/21).

Pendampingan yang diberikan yaitu dukungan secara emosional dan finansial. Selain itu, orang tua umumnya berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.

“Anak yang sakit pasti kedua orang tuanya mendampingi dari mana pemasukan keluarga. Komunitas Cahaya memberikan biaya hidup, biaya transportasi dari rumah ke RS untuk keluarga yang tidak mampu,” ujarnya.

Adapun komunitas ini juga menyediakan tempat penginapan bagi keluarga pasien yang sedang menjalani perawatan.

“Kita sediakan rumah kos bagi keluarga yang tidak memiliki tempat tinggal di Padang, saat ini baru dua kamar. Selain itu juga menjalin kerja sama dengan Rumah Singgah Pasien Dompet Dhuafa dan Rumah Singgah Pasien IZI,” ucapnya.

Diceritakan oleh Dedi, orang tua kerap terlambat menyadari jika anak menderita kanker. Ketidaksadaran orang tua juga menyebabkan kanker lambat ditangani.

“Kanker tersebut baru diketahui kadang setelah di sini (RSUP M. Djamil). Awalnya anak pucat, atau anak sakit trus diurut,” ujarnya.

Dedi dan istri menginisiasi komunitas ini lantaran anaknya menderita kanker jaringan lunak.

"Komunitas Cahaya secara resmi dibentuk tepat pada Agustus 2018. Sementara gerakan mereka sudah dimulai beberapa tahun sebelum itu. Setelah anak saya selesai kemo masih sering ke RS mengunjungi teman-teman, lalu sering posting di instagram. Kemudian banyak teman yang minta diajak ikut, lalu dari sana terpikir untuk membuat komunitas saja," ungkap Elsy istri Dedi.

Elsy terinspirasi dari relawan di RS Dharmais Jakarta, sewaktu menemani anaknya menjalani pengobatan di sana.

"Dulu di Dharmais ada relawan yang datang setiap 2 hari sekali. Mereka layaknya obat bagi kami, karena ada orang yang memperhatikan kita. Anak-anak itu sangat senang mendapat bingkisan. Kita di sini belum ada komunitas seperti itu," ucapnya.

Beratnya beban keluarga penderita menjadi salah satu alasan didirikannya komunitas, "Dulu saya saat tahu dia menderita kanker, rasanya dunia akan runtuh," kenang Elsy.

Makin berkembang kini relawan komunitas cahaya tidak hanya dari keluarga pasien saja, ada tenaga kesehatan, dan sebagian besar merupakan mahasiswa. Para relawan biasanya mengunjungi pasien ke bangsal dua kali dalam seminggu dan mengakomodir kebutuhan pasien seperti obat-obatan, popok, dan lain sebagainya. Kondisi pandemi sekarang membuat kunjungan tersebut digantikan secara virtual melalui grup perpesanan.

Baca juga: Pasien Kanker Butuh Rumah Singgah

“Saya telah bekerja di sini (Bangsal anak RSUP M. Djamil) sejak 30 tahun. Jadi melihat bagaimana perjuangan anak dan orang tua dalam perjuangan untuk sembuh. Jadi saya mendedikasikan diri saya di komunitas. Mendatangi bangsal dan menanyakan kebutuhan mereka ” kata Mar, salah seorang relawan. [pkt]


Baca berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Sumbar Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Mahyeldi-Vasko Tegaskan Komitmen untuk Sektor Pertanian Rendah Emisi
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Gubernur Sumbar Mahyeldi Raih Berbagai Penghargaan Sepanjang 2024
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Kafilah Sumbar Siap Berkibar di MTQN ke-30, Wagub Janjikan Bonus Fantastis
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Pj Wali Kota Padang Sambut Hangat Pahlawan Merah Putih Asal Sumbar
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat
Bencana Alam Picu Kenaikan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat