Kronologi
Begitu pintu ruangannya diketuk ia kemudian membukanya dan mempertanyakan apakah wanita tersebut merupakan orang yang menelepon dirinya sebelumnya.
“Dia datang saya tanyami kita mi yang menelpon tadi? Dia bilang, iya, jadi saya persilahkanmi masuk," ungkap Kompol N.
Begitu PA masuk dan juga duduk di kursi yang tersedia dirinya kemudian mulai menanyakan perihal SIM apa yang akan diurus.
"Dia bilang SIM A. Jadi saya bilang, oh.. iya langsung miki ke bagian SIM. Tapi dia (PA) bilang tidak, saya mau tahu dulu berapa harganya," lanjutnya.
Karena dirinya sendiri tidak mengetahui berapa nominal untuk pengurusan SIM tersebut ia menyarankan PA Langsung ke bagian SIM.
Ia juga menjelaskan ada beberapa prosedur yang nantinya akan dijalani oleh sang wanita seperti sidik jari, psikotes, dan juga keterangan dokter.
“Jadi saya bilang langsung miki ke bagian SIM karena saya takut siapa tahu kurang atau lebih," terang Kompol N.
Akan tetapi perempuan tersebut malah tidak bergerak dan tetap duduk di ruangan yaitu. Sang wanita malah beralasan ingin beristirahat sejenak terlebih dahulu.
Hingga tiba-tiba perempuan tersebut mulai membahas berbagai persoalan lain selain pengurusan SIM.
Misalnya saja wanita tersebut sempat memuji dirinya saat bertugas sebagai Wakapolres di kampung halaman. Tidak hanya itu dirinya juga menceritakan saat Kompol N bertugas di SPN Batua selama 3 tahun.
"Dia (PA) bilang pasti waktu tugas di kota banyak pacarta kah memang gagahki, wajar kita punya cewek banyak. Jadi saya bilang saya tidak merasa gagah saya, biasaji," papar Kompol N.