Padang, Padangkita.com — Sebanyak 3.110 jemaah haji yang tergabung dalam enam kloter telah sukses dipulangkan melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Padang.
Dari jumlah tersebut, empat kloter merupakan jemaah asal Bengkulu yang transit, sementara dua kloter lainnya adalah jemaah asal Sumatera Barat.
Pada Sabtu (21/6/2025) malam, Asrama Haji Debarkasi Padang kembali menyambut kedatangan 422 jemaah haji dari kloter 06. Suasana haru dan syukur mewarnai kedatangan mereka, yang disambut langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Lila Yanwar, bersama Sekretaris PPIH, M. Rifki, serta perwakilan kepala daerah asal jemaah haji.
M. Rifki, yang juga menjabat sebagai Sekretaris PPIH Debarkasi Padang, menjelaskan bahwa setelah sebelumnya menyambut empat kloter jemaah Bengkulu yang hanya transit empat jam di Bandara Minangkabau sebelum melanjutkan penerbangan ke Bengkulu, PPIH Debarkasi kini fokus melayani kepulangan jemaah di Asrama Haji.
"Alhamdulillah, petugas Debarkasi kembali menyambut kedatangan jemaah di Asrama Haji setelah menyambut jemaah Bengkulu di Bandara Minangkabau," ujar Rifki pada Minggu (22/6/2025).
Jemaah haji kloter 06 yang tiba berjumlah 422 orang ini merupakan gabungan dari berbagai daerah. Rinciannya adalah 277 jemaah asal Tanah Datar, 127 jemaah dari Pesisir Selatan, 13 jemaah dari Kota Padang, ditambah 4 petugas kloter, dan 2 Petugas Haji Daerah (PHD).
Rifki juga menambahkan, dari 422 jemaah ini, 2 orang di antaranya adalah mutasi dari kloter 01 yang tertunda kepulangannya karena sakit,"Kloter 01 sendiri saat keberangkatan berjumlah 423 orang," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rifki juga menyampaikan kabar duka. Selama di Tanah Suci, tiga jemaah dari kloter 06 dilaporkan wafat. Secara keseluruhan, hingga saat ini, total 13 jemaah Debarkasi Padang meninggal dunia di Tanah Suci, dengan rincian 9 jemaah berasal dari Sumatera Barat dan 4 jemaah dari Bengkulu. Satu di antaranya bahkan wafat di pesawat.
"Semua jemaah yang wafat sebelum Armuzna sudah dibadalhajikan dan semua jemaah wafat sudah dikebumikan di Tanah Suci," terang Rifki. Ia menambahkan, bagi jemaah yang wafat di pesawat, pihak keluarga akan menerima asuransi dari maskapai penerbangan.
Setibanya di Asrama Haji, seluruh jemaah menjalani proses pemeriksaan kesehatan menggunakan thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh yang melebihi batas normal. Rifki menginformasikan bahwa pemantauan kesehatan jemaah akan terus dilakukan selama 21 hari setelah kepulangan.
"Jika selama 21 hari, jemaah mengalami demam, batuk, atau sakit lainnya, maka boleh melakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat," imbau Rifki.
Terkait pengambilan koper, baik koper kabin maupun koper bagasi, Rifki meminta panitia daerah dan keluarga jemaah untuk mengambilnya di daerah masing-masing.
Setelah serah terima dari ketua kloter, Syafrijal Malin, kepada Kepala Dinas Kesehatan, jemaah langsung diserahkan kepada panitia daerah dan selanjutnya menaiki bus menuju daerah asal masing-masing.
Baca Juga: Kisah di Balik Meninggalnya Jemaah Haji Embarkasi Padang, Anak harus Berangkat Sendiri
Turut hadir dalam penyambutan jemaah haji kloter 06 antara lain Kabag Kesra Tanah Datar Afrizon, Kepala Bidang Penais Zawa Abrar Munanda, Kepala UPT Asrama Haji Afrizen, Kepala Kemenag Padang yang diwakili Kasi Haji Zulfahmi, Kapolsek Koto Tangah, serta seluruh jajaran PPIH dan P3IH Debarkasi. [*/hdp]
