Batusangkar, Padangkita.com - Klaster baru sebaran virus Corona (Covid-19) bermunculan di Kabupaten Tanah Datar, Jumat (6/11/2020). Satu klaster pondok pesantren, dan dua puskesmas.
Akibatnya, kasus positif Covid-19 kembali meroket, 28 orang. Tidak sampai di situ, dua puskesmas terpaksa ditutup sementara. Dari 28 kasus baru ini, 12 orang berasal dari pondok pesantren di kawasan X Koto. Satu pasien dilaporkan meninggal dunia.
Meski begitu, tetap ada kabar baiknya. Pasien Covud-19 yang sembuh di Tanah Datar bertambah 25 orang.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tanah Datar, Roza Mardiah mengatakan, tambahan kasus yang melonjak dan munculnya klaster baru disebabkan masyarakat yang kurang disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Bahkan, sebagian warga tetap masih ada yang tidak percaya bahwa virus Corona ini berbahaya.
"Padahal berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi hal ini, mulai sosialisasi hingga penindakan, pemberian sanksi seperti yang diatur oleh Perda hingga Perbup. Namun, kesadaran warga kita karena rasa tidak percaya masih menjadi pemicu kasus ini terus naik," terang Roza.
Beberapa puskesmas, kata Roza, harus ditutup sementara. Yakni Puskesmas di Lubuk Jantan, Kecamatan Lintau Buo Utara, dan Puskesmas di Kecamatan X Koto. Sebelumnya hampir seluruh Puskesmas yang ada sudah pernah ditutup dan sekarang beroperasi kembali seperti Puskesmas Lintau Buo, Puskesmas Singgalang, Batipuh, dan hampir seluruh kecamatan di Tanah Datar.
Terkait klaster pondok pesantren, Roza mengaku sedikit geram. Sebab, kata dia, Dinkes telah merekomendasikan kepada dinas terkait untuk melarang sementara waktu kegiatan pembelajaran secara tatap muka.
"Rasanya sudah semua usaha kita lakukan, sosialisasi yang tidak henti-hentinya, pemberian rekomendasi, mengurangi keramaian. Namun, kenyatannya seperti itu. Masih ada keramaian seperti pesta, dan kegiatan keramaian. Kini kita kembalikan lagi kepada masyarakatnya," sebut Roza.
Baca juga: Mantan Polisi Dibekuk setelah Dilaporkan Aniaya Istri Pakai Garpu
Roza menyampaikan satu orang yang dilaporkan meninggal dunia adalah laki-laki berusia 42 tahun, pedagang, warga Koto Panjang, Nagari Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo.
Sementara 28 kasus baru berasal dari pondok pesantren 12 orang santri, sisanya dari Batipuh, Lintau Buo Utara, Lintau Buo, Sungai Tarab, Lima Kaum, dan Rambatan. [pkt]