Berharap Bantuan Peralatan
Soal usahanya, Can mengaku meneruskan usaha apar besi sejak dari ayah dan kakaknya. Usaha para besi itu awalnya dilakoni oleh ayahnya, lalu turun ke kakaknya. Ia sendiri mulai melakoni usaha apar besi itu sejak tahun 1991.
Meski usahanya lancar, namun ia tetap berkeinginan untuk membuat lebih besar lagi. Ia berharap suatu hari bisa punya peralatan yang modern sehingga mampu menghasilkan perkakas berbagai jenis dalam jumlah yang banyak.
"Dulu kami pernah mengusulkan untuk mendapatkan bantuan kepada Dinas Koperindag Tanah Datar berupa mesin tempa. Hasilnya, kami pernah diberi bantuan peralatan namun secara berkelompok. Tapi, alat itu malah menimbulkan gesekan (antar-pengrajin), karena jumlahnya terbatas,” ungkap Can.
Ia berharap, jika memang ada bantuan, sedapat mungkin satu usaha satu mesin tempa.
Sejauh ini, ia sendiri mengaku belum mampu membeli alat tempa. Sebab, harganya, kata Can, sangat mahal, tidak terjangkau oleh kemampuannya saat ini. Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat memberikan jalan keluar.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Koperindag Tanah Datar Darfizal menyebutkan, pemerintah daerah selalu komit membantu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Sejauh ini, kata dia, dinas yang dipimpinnya sudah benyak melakukan berbagai upaya. Antara lain bantuan secara langsung, bimbingan teknis (bimtek) serta sosialisasi tentang strategi bertahan di masa pandemi.
Bahkan, lanjut dia, atas usulan dinasnya, sudah ada 60 ribu UMKM yang berhasil mendapat bantuan dari pusat.
"Banyak upaya yang telah kita lakukan, bagaimana agar para pengusaha bertahan di masa pandemi, mulai memberikan motivasi, mencarikan inovasi, kelancaran yang dapat mendukung usaha mereka seperti pemberian merek halal, dan sebagainya. Untuk tahun depan juga tengah kita persiapkan upaya membantu pengusaha sesuai visi dan misi bupati dan wakil bupati saat ini," jelasnya.
Terkait kebutuhan para pengusaha apar besi di Jorong Kajai, Darfizal mengaku memang pernah membantu peralatan secara berkelompok.
"Namun, kita akui jika hal itu tentu belum optimal. Ke depan kita akan melakukan berbagai upaya terobosan agar para pengusaha kita itu dapat terpenuhi keinginnanya," tukasnya. (agg/pkt)