Kisah Mualaf Bule Prancis: Bemula Dengar Azan hingga Menikah dengan Nelayan Kota Padang

Kisah Mualaf Bule Prancis: Bemula Dengar Azan hingga Menikah dengan Nelayan Kota Padang

Clémentine yang kini tengah hamil bersama suaminya, Danil, yang dulu pernah jadi nelayan di Bungus, Kota Padang. [Foto: Dok.Clem]

Saat duduk di bangku SMA, ia mulai belajar membaca Al-Qur;an dan salat kepada teman-temannya di Indonesia. Awalnya, ia mengaku kesulitan karena tidak bisa membaca bahasa Arab.

Selama mendalami Islam, Clem merasa hidupnya menjadi lebih bahagia.

"Di situlah saya mengerti saya harus benar-benar memiliki agama karena yang saya tahu itu kalau kita sudah memiliki agama kita akan sangat lebih bersyukur dan bahagia," tutur dia.

Salah satu daerah yang sering dikunjungi Clem ketika berada di Indonesia adalah Kota Padang. Di sinilah, ia bertemu dengan Danil, pria yang kini menjadi suaminya.

Kisah cinta anak Padang dan Prancis ini berawal ketika Clem bersama orang tuanya mengunjungi salah satu pulau dekat Pulau Pasumpahan melalui Bungus.

Saat menunggu keberangkatan itulah, Clem bertemu Danil yang bekerja sebagai nelayan. Melewati masa pacaran jarak jauh alias LDR (long distance relationship), mereka akhirnya menikah pada 6 Februari 2019.

"Suami saya selalu ingatin saya tentang agama Islam. Dia selalu ajari saya kebaikan, dia selalu ajarin saya untuk berbagi kepada orang, tidak boleh pelit," kata Clem.

 Setelah menikah dengan Danil, Clem akhirnya resmi menjadi mualaf. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat di sebuah masjid di Bungus, Padang.

"Suami saya membawa saya ke masjid untuk masuk Islam. Saya bahagia sekali, tapi juga stres. Terus, Imam menyuruh saya untuk membaca dua kalimat syahadat," ujarnya.

Begitu mengucapkan dua kalimat syahadat, Clem tak dapat menahan rasa haru. Air matanya tiba-tiba keluar tak terbendung.

"Sebuah prasaran yang luar biasa. Saya menangis bahagia dan saya akan selalu ingat waktu," imbuhnya.

Saat ini, Clem dan sang suami menetap di Prancis. Ia mengaku merindukan Indonesia.

"Di sini tidak banyak masjid. Ada tapi jauh. Tidak ada danger azan setiap hari, jadi kami juga rindu Indonesia," ungkapnya.

Clem mengaku sangat bersyukur menikah dengan Danil.

"Kami sangat bersyukur dan saya sangat berterima kasih kepada Tuhan yang sudah membawa Danil di hidup saya sebagai imam yang sangat baik. Saya juga berterima kasih kepada Allah yang telah memberikan saya momongan," pungkasnya. [den/pkt]

Halaman:

Baca Juga

Andre Rosiade Bantu Pembangunan Musala Nurul Ikhwan Koto Baru Dharmasraya
Andre Rosiade Bantu Pembangunan Musala Nurul Ikhwan Koto Baru Dharmasraya
3 Ribu Peserta Fun Walk Kadin, Mahyeldi Minta Olahraga Bersama Masyarakat Sering Diadakan
3 Ribu Peserta Fun Walk Kadin, Mahyeldi Minta Olahraga Bersama Masyarakat Sering Diadakan
Mahyeldi Kisahkan Ayahnya hanya Tukang Becak saat Ia Sekolah di SMPN 1 Kota Dumai
Mahyeldi Kisahkan Ayahnya hanya Tukang Becak saat Ia Sekolah di SMPN 1 Kota Dumai
Mengenal Desa Wisata Silungkang Duo yang Kaya Potensi Budaya dan Objek Wisata Alami  
Mengenal Desa Wisata Silungkang Duo yang Kaya Potensi Budaya dan Objek Wisata Alami  
Sirop Pala Olahan Ibu-ibu Kapujan Koto Berapak akan Jadi Minuman Rapat di Istana Gubernuran
Sirop Pala Olahan Ibu-ibu Kapujan Koto Berapak akan Jadi Minuman Rapat di Istana Gubernuran
Sejumlah Ibu di Kapujan tak Dapat Layanan Kesehatan karena Menunggak Iuran BPJS
Sejumlah Ibu di Kapujan tak Dapat Layanan Kesehatan karena Menunggak Iuran BPJS