Selalu mendengar nasihat ibu
Mencari Jati Diri Sejak kecil Felixia tidak pernah mengenal agama. Hanya nasihat sang ibu ketika dia belum menjadi mualaf sebagai pedoman hidupnya.
Dia selalu mengingat agar tidak menyusahkan orang lain, membiarkan laki-laki memanfaatkannya, tidak berbuat jahat dan tertipu oleh bandar narkoba serta menjaga diri sebaik mungkin.
Namun, ketika berpisah dengan orang tua dia mulai mengikuti gaya hidup sekelilingnya. Tetapi, dia berusaha melindungi diri karena memiliki keteguhan menjadi model adalah untuk mencari nafkah untuk ibu dan adiknya.
Felixia tetap teguh dengan pendiriannya untuk tidak terpengaruh minuman keras, rokok, dan obat-obatan terlarang. Meskipun dia sering kali dipaksa, keteguhan wanita itu telah menyelamatkan dirinya.
Selama 10 tahun kariernya di dunia modeling, dia telah melihat berbagai jenis orang yang hidup yang merasa mewah dan bahagia. Saat itu orang di sekelilingnya mengukur kebahagiaan dengan memiliki banyak teman laki-laki. Mendatangi pesta dan minum hingga bermabuk- mabukkan. Mereka rela hidup dalam pelukan laki-laki tanpa memedulikan harga diri.
"Bagi saya, itu bukan kemewahan yang saya cari. Sebab, apa gunanya memi liki kemewahan, tetapi hidup terasa kosong, tidak bermakna dan bergelimang an dosa, itu bukan kebahagiaan yang saya cari," ujar dia.
Mengenal berbagai ajaran agama
Felixia kemudian mulai mendekati ajaran agama dan mendekatinya. Dia pernah pergi ke gereja Katolik setiap ahad petang selama dua tahun.
Dia juga per nah mempelajari agama Kristen Protestan dan menyembah Dewa Kuan Yin menjadi penganut Buddha. Tetapi, hatinya tidak pernah merasa dekat dengan Tuhan dan tidak pernah tersentuh.
Mengenal agama Islam
Sejak dia mengenal ajaran Islam, Felixia merasa lebih berserah dan tenang. Dia hidup sederhana. Uang dan kemewahan tidak lagi terlalu menarik perhatiannya seperti dulu.
Baginya, barang-barang mewah memang bukan hal yang buruk dan bisa jadi itu adalah bonus bagi hidup.Tetapi, uang dan kemewahan tidak dapat membeli rasa taubat, rasa ingin menjadi lebih baik, ketenangan,keridhaandan kebahagiaan.
Selama tujuh bulan berjilbab dan mengenal Islam, Felixia sering menangisi hidupnya. Penyesalan memotivasinya untuk bertobat dan segera bersyahadat.
Hatinya semakin terenyuh ketika dia menonton sebuah video pengakuan seorang wanita memeluk Ketika menonton, dia tidak kenal apa itu hidayah. Tetapi, hari itu adalah saat dia meneguhkan hati untuk resmi memeluk Islam.
Pada 3 Juli 2014 dan bertepatan dengan 5 Ramadhan 1435 H. Setelah meneguhkan dalam hati ingin memeluk Islam, dia mengucapkan syahdat di depan keluarga terdekat dan kenalannya. Mereka memberi dukungan untuk terus istiqamah.
Baca juga: Rayakan Ulang Tahun ke- 14, Pewaris Tahta Kekaisaran Jepang Makin Rupawan