Padang Panjang, Padangkita.com - Jhori Andela, 34 tahun telah memperkenalkan musik tradisional Indonesia hingga ke mancanegara.
Jhori yang telah menyukai seni sejak kecil itu kini juga mengabdikan dirinya sebagai tenaga pengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
Bahkan, Jhori juga dipercaya sebagai pengajar alat musik tradisional di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 16 Padang Panjang Barat.
Diceritakan Jhori, ia dipercayai sebagai tenaga pengajar alat musik tradisional berawal ketika mengikuti salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang bernama Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS).
GSMS itu bertujuan agar seniman bisa memberikan pembelajaran seni budaya melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Kegiatan itu juga diharapkan dapat membantu memfasilitasi keterbatasan sekolah dalam menghadirkan guru seni budaya yang selama ini menjadi kendala di sekolah, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA atau SMK.
Menurut Jhori, ia juga pernah tampil dalam berbagai macam event yang ada di beberapa daerah hingga mancanegara, seperti Malaysia, Belanda, dan Amerika.
"Sebuah kebanggaan tampil di panggung besar yang menampilkan kesenian dari negara tercinta," ujar Jhori dikutip dari rilis yang diterbitkan di Kominfo Padang Panjang, Senin (27/9/2021).
Di negara lain, ucap Jhori, alat musik tradisional yang khas dan unik dari Indonesia menjadi daya tarik dan kekaguman tersendiri.Lalu, menurut Jhori, alat musik tardisional Indonesia dari segi cara memainkan, bentuk, sampai suara yang dihasilkan, memiliki kekhasan yang tidak ditemukan ditempat lain.
Bahkan, banyak orang-orang asing yang ikut mempelajari hingga bisa memainkan alat musik tradisional yang dimiliki Indonesia. Seperti talempong, gandang, bansi, angklung, gamelan, dan gong.
"Negara kita kental akan keberagaman, itulah yang membuat Indonesia semakin kaya dan berbeda dari negara manapun," kata Jhori.
Jhori dan Peserta Didiknya di Alam Terbuka
Menurut Jhori, melatih puluhan anak-anak yang masih duduk di bangku SD menjadi tantangan tersendiri, apalagi tantangan yang harus dihadapi itu mengajarkan musik pada anak-anak yang pola pikirnya masih banyak bermain.
Terlebih, kata Jhori, saat bangunan sekolahnya direnovasi, sehingga latihan dilakukan di alam terbuka di kawasan Puncak Silaing Indah yang membuat anak-anak semakin aktif daripada di lingkungan sekolah yang tertutup.
Baca juga: Kisah Kakek 71 Tahun di Padang Panjang yang Belajar dari YouTube untuk Bertani Lebih Praktis
Namun, tambah Jhori, hal demikian tidak menyurutkan semangatnya untuk terus mengajarkan generasi bangsa yang cinta akan kesenian dan kebudayaan yang ada di Indonesia, khususnya Sumatra Barat (Sumbar). [*/zfk]