Kinerja Positif Bank Nagari 2024: Aset Meningkat Jadi Rp33,11 Triliun dan Laba Bersih Rp540 Miliar

Kinerja Positif Bank Nagari 2024: Aset Meningkat Jadi Rp33,11 Triliun dan Laba Bersih Rp540 Miliar

Jajaran direksi dan komisaris serta pimpinan Bank Nagari bersama pimpinan organisasi pers dan media usai konferensi pers tentang kinerja 2024, di Kantor Pusat Bank Nagari, Selasa (21/1/2025). [Foto: Dok. Humas Bank Nagari]

Padang, Padangkita.com - Kinerja Bank Nagari tahun 2024 menunjukkan perkembangan yang positif. Ini terlihat dari jumlah aset yang semakin meningkat, sejalan dengan pertumbuhan kredit atau pembiayaan, serta penghimpunan dana pihak ketiga, sehingga pertumbuhan laba bersih Bank Nagari tahun 2024 meningkat dibanding tahun 2023.

Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Gusti Candra merinci total aset tahun 2024 mencapai Rp33,11 triliun, tumbuh Rp1,19 triliun atau 3,74% dari tahun 2023.

Kemudian, total kredit atau pembiayaan tahun 2024 mencapai Rp25,55 triliun, tumbuh Rp1,52 triliun atau 6,32% dibanding tahun 2023. Selanjutnya, total dana pihak ketiga yang dihimpun tahun 2024 mencapai Rp26,68 triliun, tumbuh Rp737,72 milliar atau 2,84% dari tahun 2023.

“Total laba bersih tahun 2024 mencapai Rp540,47 miliar (unaudited), tumbuh Rp16,70 miliar atau 3,19% dibanding tahun 2023 sebesar Rp523,77 miliar (audited),” ungkap Gusti Candra dalam konferensi pers tentang kinerja Bank Nagari 2024, di Kantor Pusat Bank Nagari, di Padang, Selasa (21/1/2024).

Pada kesempatan itu hadir lengkap jajaran Direksi Bank Nagari yakni, Direktur Keuangan Roni Edrian, Direktur Operasional Zilfa Efrizon, dan Direktur Kepatuhan Sukardi. Selain itu, juga hadir Komisaris Utama (Komut) Bank Nagari Andri Yulika dan Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Nagari Yasri.

Dirut Gusti Candra juga memaparkan kinerja keuangan 2024 berdasarkan segmen bisnis, yakni konvensional dan Syariah (Unit Usaha Syariah/UUS). Pada segmen konvensional, total aset tahun 2024 mencapai Rp27 triliun, turun sebesar Rp495,44 miliar atau -1,80% dibanding tahun 2023. Kemudian, total kredit konvensional tahun 2024 mencapai Rp21,51 triliun, tumbuh sebesar Rp884,54 miliar atau 4,29% dibanding tahun 2023.

“Kontribusi pertumbuhan meliputi kredit produktif sebesar Rp87,68 miliar dan pertumbuhan kredit konsumtif sebesar Rp796,86 miliar,” kata Gusti Candra.

Selanjutnya, total dana pihak ketiga konvensional tahun 2024 mencapai Rp21,94 triliun, mengalami penurunan sebesar Rp292,26 miliar atau -1,31% dari tahun 2023.

Pertumbuhan dana pihak ketiga, lanjut Gusti, didorong oleh tabungan sebesar Rp161,52 milliar dan deposito sebesar Rp248,35 milliar, sementara giro mengalami penurunan sebesar Rp702,12 milliar.

Sementara itu, pada segmen syariah, pada tahun 2024, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari mampu bertumbuh dobel digit baik dari sisi aset, pembiayaan, hingga dana pihak ketiga

Rinciannya, total aset syariah tahun 2024 mencapai Rp6,10 triliun, tumbuh Rp1,69 triliun atau 38,29% dibanding tahun 2023, sehingga share aset UUS tahun 2024 terhadap induk mencapai 18,43%, meningkat dari tahun 2023 sebesar 13,83%.

Kemudian, total pembiayaan syariah tahun 2024 mencapai Rp4,04 triliun, tumbuh Rp634,26 miliar atau 18,62% dibanding tahun 2023, dengan kontribusi pertumbuhan pembiayaan konsumtif sebesar Rp356,30 miliar dan pertumbuhan pembiayaan produktif sebesar Rp277,96 miliar.

“Total dana pihak ketiga syariah tahun 2024 mencapai Rp4,74 triliun, tumbuh Rp1,03 triliun atau 27,77% dari tahun 2023, didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar Rp277,91 miliar dan pertumbuhan deposito sebesar Rp813,72 miliar,” ungkap Gusti Candra.

Rasio Keuangan Bank Nagari 2024

Lebih jauh, Gusti Candra menguraikan indikator kinerja Bank Nagari tahun 2024 dalam rasio keuangan. Untuk Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 23,09%, meningkat dari tahun 2023, yang sejalan dengan pertumbuhan setoran modal disetor dan laba bersih bank.

Kemudian, Return On Asset (ROA) sebesar 2,12% dan Return on Equity (ROE) sebesar 14,61% dengan pencapaian laba bersih Rp540,47 miliar. Sementara itu, Net interest margin (NIM) sebesar 5,99%.

Berikutnya, Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 95,76%. Dan, Non Performing Loan (NPL) sebesar 1,85%, membaik dibanding tahun 2023 yang sebesar 1,98%. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) mencapai 80,56%, dan Current Account Saving Account (CASA) mencapai 40,97%

Dengan kondisi yang terus meningkat, kata Gusti Candra, market share tahun 2024 Bank Nagari masih menguasai pasar di Sumatera Barat (Sumbar), baik secara konsolidasi maupun dari usaha syariah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2023 tercatat 89 bank beroperasi di Sumbar.

Market share Bank Nagari di wilayah Sumatera Barat terhadap perbankan Sumbar menujukkan bahwa, share aset mencapai 39,48%, share kredit atau pembiayaan mencapai 33,95%, dan share dana pihak ketiga mencapai 32,16%.

Baca juga: Bank Nagari Sabet Predikat Tertinggi ‘Sangat Prima' sebagai Bank Peduli UMKM

Kemudian, market share UUS Bank Nagari terhadap perbankan syariah di Sumbar menujukkan bahwa, share aset mencapai 40,80%, share pembiayaan mencapai 40,14%, dan share dana pihak ketiga mencapai 42,90%

[*/pkt]

Baca Juga

Tiap Nagari di Sumbar Tahun Ini Terima Kucuran Dana Desa Ratusan Juta hingga Rp1 Miliar lebih
Tiap Nagari di Sumbar Tahun Ini Terima Kucuran Dana Desa Ratusan Juta hingga Rp1 Miliar lebih
Festival Durian Solok Selatan Ajang Promosi Potensi Lokal ke Masyarakat Luas
Festival Durian Solok Selatan Ajang Promosi Potensi Lokal ke Masyarakat Luas
Andre Rosiade Ungkap Rencana Pembangunan 2 Flyover untuk Atasi Kemacetan di Kota Padang
Andre Rosiade Ungkap Rencana Pembangunan 2 Flyover untuk Atasi Kemacetan di Kota Padang
Berita Solok Selatan hari ini dan berita Sumatra Barat (Sumbar) hari ini: Sumbar memang telah disiapkan menjadi penghasil durian unggul.
Musim Durian di Padang, Volume Sampah Meningkat hingga 130 Persen
Masyarakat Sumbar agar Terbuka Terhadap Investasi, Jangan Mudah Percaya Isu Tak Jelas
Masyarakat Sumbar agar Terbuka Terhadap Investasi, Jangan Mudah Percaya Isu Tak Jelas
Deretan Proyek Infrastruktur yang akan Dibangun di Sumbar, Nilai Investasi bisa Capai Rp10 Triliun
Deretan Proyek Infrastruktur yang akan Dibangun di Sumbar, Nilai Investasi bisa Capai Rp10 Triliun