Padangkita.com - Wanita dengan hijab berwana hitam itu, terisak menyaksikan penampilan anaknya Alana Rakil Prasetya (Alana) di atas panggung yang disaksikan ratusan ulama Asia Tenggara, Afrika dan Eropa, saat acara penutupan pertemuan ulama yang di gelar di Kota Padang, Kamis 27 Juli 2017.
Sesekali ia menyeka air mata dan berucap “alhamdulillah”, saat Alana yang berada di atas kursi roda, berhasil melantunkan ayat – ayat Al Quran dengan lancar dan tanpa teks, seperti yang diminta Ketua Dewan Pembina Yayasan Al Manarah Al Islamiyah, Syekh Khalid Al Hamudi. Namanya Darsiah (47) ibunda Alana.
Suara Alana yang merdu, kemampuannya menghafal dan lancar melantunkan Al Quran, disambut seruan takbir oleh penonton. Bahkan Imam Masjidil Haram Syekh Hasan Buchari yang duduk bersama mantan Presiden Sudan Sawar El Zahab, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Usamah Syuaibi, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, serta gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, ikut memuji.
Atas kemampuannya, Alana menerima banyak hadiah, seperti Ibadah haji bersama orang tuanya, serta uang 6000 Dollar dari muallaf asal Ghana.
Belajar Sejak Kecil
Anak yang hafiz Quran merupakan idaman banyak orangtua. Demikian juga dengan Darsiah. Menurutnya sejak mulai bisa bicara, Alana yang tidak bisa berjalan karena kelainan sejak lahir, sudah ia diajarkan Al Quran. Ia mengajarkan sendiri anaknya, meski bukan seorang guru mengaji ataupun guru agama.
“ Al Quran itu harus dipelajari. Orang Islam itu wajib membaca dan mengamalkan Al Quran. Alana Sejak kecil, sejak baru pandai ngomong sudah saya ajari “ ungkap Darsiah kepada Padangkita Kamis (20/7/2017).
Darsiah menambahkan, saat ini Alana yang masih berumur tujuh tahun tujuh bulan, sudah hafal Al Quran delapan Juz. Capaian itu menurutnya hasil dari ketekunan siswa kelas dua Madrasah Ibtidaiyah Banjarnegara Jawa Tengah itu, untuk belajar.
“ Tidak ada kesulitan untuk mengajarnya. Alana anak penurut dan juga rajin ibadah. Mengaji itu baginya sudah menjadi hobi. Kini sudah hafal juz 1,2,3,26,27,28,29, dan 30 “ ujarnya sambil tersenyum.
Belajar Rutin di Rumah
Kemampuan Alana menghafal Al Quran ternyata tidak didapat dari bangku sekolah khusus. Menurut Darsiah, Alana ia ajarkan sendiri secara rutin di rumah setiap hari. Hanya dalam waktu dua minggu, Alana sudah hafal surat An Naba. Menurutnya, pendidikan dari orang tua menjadi kuncinya.
“ Seorang ibu adalah motivator utama. Pagi satu jam sebelum kita beraktivitas, kita harus sediakan satu jam mengajarkan Al Quran. Terus kita harus komit pada anak “ ujar Darsiah.
Darsiah pun mengungkapkan tentang awal – awal Alana mulai belajar Al Quran. Menurutnya, ayat pertama yang berhasil di hafal adalah surat An Naba. Setelah itu dilanjutkan surat lain, namun surat yang telah hafal tetap terus diulang, agar tidak lupa.
“Surat pertama yang ia hafal itu surat An Naba. Surat An Naba itu 40 ayat. Itu ia hafal hanya dalam waktu dua minggu. Setelah hafal baru diajarkan surat berikutnya, sambil tetap mengulang An Naba agar ia tidak lupa “ ujar Darsiah.
Darsiah pun mengisahkan bagaimana ia tidak mengekang dan membatasi masa kecil anaknya. Menurutnya, meski harus menghafal Al Quran satu jam sehari, namun Alana tetap diperbolehkan bermain dan tugasnya sebagai ibu rumah tangga juga tetap berjalan normal.
“ Waktunya bermain jangan pula suruh untuk mengaji. Waktunya mengaji jangan suruh untuk main. Sekolah pun tetap jalan “ ungkap warga RT 1 RW 5, Dusun Rawa Mongu, Kelurahan Merden, Banjarnegara, Jawa Tengah.