Jakarta, Padangkita.com - Kerusuhan Hindu-Islam yang terjadi di India beberapa hari terakhir mengundang perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Konflik yang berhubungan suku, agama, dan ras nyatanya memang selalu memancing empati manusia.
Kondisi ini membuat Mentri Agama, Fachrul Razi menghimbau agar tokoh dan umat beragama di Indonesia dapat menahan diri dan tidak bersikap emosional menyikapi insiden kerusuhan antara umat Hindu dan Muslim India tersebut.
"Kepada semua tokoh dan umat beragama, baik di India maupun di Indonesia, Menag berpesan untuk menahan diri dan tidak terpancing melakukan tindakan emosional," kata Fachrul, Jumat (27/2/2020), dilansir dari cnnindonesia.
Ia juga berharap rakyat Indonesia mampu mengambil pelajaran dari konflik tersebut. Tujuannya agar semua tindakan kekerasan atas nama agama tidak terjadi pula di Indonesia.
Baca juga: Kerusuhan di India Sekarang Lebih Menyeramkan daripada Tahun 1984
Fachrul sendiri menyebut sangat mengecam kejadian yang mengakibatkan setidaknya 37 korban tewas tersebut. Ia menghimbau seluruh umat beragama di Indonesia untuk hidup damai, rukun dan toleran.
"Mari kita kedepankan kehidupan beragama yang damai, rukun, toleran, bersama dalam keragaman," kata dia.
Menurutnya, ajaran agama tidak pernah mengajarkan kekerasan, ia meyakini semua agama pasti mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dalam hidup.
"Tindakan kekerasan itu sangat tidak berperikemanusiaan dan bertentangan dengan nilai-nilai agama," kata dia.
Sebelumnya telah dilaporkan bahwa kerusuhan ini dipicu oleh undang-undang yang baru saja disahkan pemerintah India. Undang-undang yang dinamakan Citizenship Amandment Bill (CAB) tersebut dapat mempermudah kelompok agama minoritas di yakni Bangladesh, Pakistan, dan Afganistan. Untuk memperoleh kewarganegaraan.
Namun bentrokan berujung pada kerusuhan yang rasis, dimana muslim dan perkampungannya menjadi sasaran utama hingga menewaskan 37 warga dan lebih dari 200 orang terluka. (*/try).