Berita Payakumbuh hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kepala BKKBN Sumbar Fatmawati menyebut instansinya mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo, untuk menurunkan kasus stunting atau anak bertubuh kerdil.
Payakumbuh, Padangkita.com - Kepala BKKBN Sumbar Fatmawati menyebut instansinya mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo, untuk menurunkan kasus stunting atau anak bertubuh kerdil. Semula, penanganan kasus stunting ini dilakukan Kemenkes, tapi kini dialihkan ke BKKBN.
"Kami mendapat mandat penurunan stunting dari Presiden. Awalnya, leading sektornya ada di Kemenkes, sekarang dialihkan ke BKKBN terhitung awal tahun ini. Perpresnya sedang penggodokan, menunggu Juknis lapangan," kata Fatmawati saat bertemu dengan Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Kamis (18/2/2021).
Dalam pertemuan itu, Fatmawati yang baru sebulan menjadi Kepala BKKBN Sumbar juga mengharapkan dukungan Wali Kota Payakumbuh, dalam program pendataan Keluarga se-Indonesia 2021. Program ini akan dilaksanakan BKKBN mulai pada 1 April 2021 sampai 31 Mei 2021.
"Data mikro stunting ini akan dijadikan sebagai acuan pelaksanaan kebijakan. Target coverage 100 persen, mengandalkan kader di lapangan mendata," kata Fatmawati.
Merespons hal ini, Wali Kota Riza Falepi didampingi Sekda Payakumbuh Rida Ananda menyebut, masalah stunting juga menjadi perhatian Pemko Payakumbuh selama ini. Kemudian, Pemko Payakumbuh juga mendukung penuh BKKBN dalam program pendataan Keluarga se-Indonesia 2021.
"Hasil pendataan keluarga tahun 2021 ini, akan dijadikan sebagai dasar oleh pemerintah dan berbagai pihak, dalam upaya pembangunan keluarga indonesia. Karenya, saya ajak seluruh masyarakat, sukseskan pendataan keluarga, karena pendataan adalah awal dari perencanaan," kata Riza.
Baca juga: Jokowi Tunjuk BKKBN Pimpin Program Penurunan Stunting di Indonesia
Disisi lain, Kepala DP3AP2KB Kota Payakumbuh Syahnadel Khairi yang mendampingi Fatmawati menyebut, dinasnya juga siap menyukseskan pendataan. Meskipun, jumlah penyuluh KB di Payakumbuh belum menucul.
"Kebutuhan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Payakumbuh sebenarnya sebanyak 16 orang, tapi yang ada sekarang hanya 11 orang saja. Walau begitu, kita tetap akan memaksimalkan proses pendataan yang dilakukan," kata Syahnadel. [pkt]