Lubuk Basung, Padangkita.com – Tim Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) kembali turun ke Agam, Sumatra Barat (Sumbar) untuk membahas upaya penyelematan Danau Maninjau.
Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Budi Daya Kemenkomarves, Rahmad Mulianda meminta Pemerintah Daerah (Pemkab Agam) langsung saja bergerak melakukan berbagai upaya penyelamatan.
“Jangan ditunggu lama-lama, langsung action saja seperti apa? Kapan dilaksanakan? Dan, berapa persen KJA (Keramba Jaring Apung) ditarik untuk tahap awal ini?” kata Rahmad usai mendengar pemaparan Sekdakab Agam Edi Busti soal kondisi terkini Danau Maninjau.
Baca juga: Jumlah Keramba di Danau Maninjau Melonjak Tajam, Gubernur Curiga Punya ‘Orang Luar’
Rahmad menegaksan, Pemkab Agam harus full power di lapangan dalam melaksanakannya dan diharapkan TNI dan Polri juga ikut mendampingi.
Dalam pertemuan, Selasa (11/7/2023) itu, Edi Busti mengungkapkan, persoalan Danau Maninjau ini memang sudah menjadi perbincangan bersama yang hingga kini belum kunjung usai.
Danau Maninjau, kata Edi, telah menjadi salah satu danau prioritas nasional, yang akan diselamatkan dan program unggulan di Kabupaten Agam.
“Status danau ini sudah hipertropik, bahkan airnya tidak bisa lagi dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga,” kata Edi Busti, dikutip Rabu (12/7/2023)
Tidak hanya itu, berbagai jenis ikan endemik mulai langka di Danau Maninjau, akibat kurangnya oksigen dampak pencemaran yang terjadi.
Menurutnya, pencemaran ini terjadi akibat sisa pakan ikan menumpuk yang menjadi sedimen di dasar danau dan lainnya.
“Sesuai pendataan yang dilakukan, terdapat sekitar 23 ribu petak KJA (Keramba Jaring Apung) di Danau Maninjau. Jumlah ini jauh melebihi daya tampung yang hanya 6 ribu petak,” ungkapnya.
Berbagai upaya, lanjut Edi, sudah dilaksanakan untuk penyelamatan danau itu, termasuk penarikan KJA yang tidak berfungsi dari danau.
“Bicara KJA yang jumlahnya jauh melebihi daya tampung danau, kita berencana lakukan zonasi. Tapi zonasi kewenangan siapa, karena ini prioritas nasional,” ujarnya.
Ia menyebutkan, dalam upaya penyelamatan danau ini, pemerintah pusat harus satu komitmen dengan daerah. Tanpa dukungan dari pusat mustahil persoalan ini bisa diatasi.
Baca juga: Kondisi Danau Maninjau Makin Memburuk, Bupati Agam Minta Penegasan Kemenko Marves
“Semoga dalam pertemuan ini bisa melahirkan solusi terbaik, dalam penyelamatan danau yang menjadi episentrum perekonomian masyarakat,” tuturnya. [*/pkt]