Padang, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Padang semakin serius membenahi wajah kawasan bersejarah di ibu kota Sumatera Barat. Wali Kota Padang, Fadly Amran, memastikan bahwa langkah konkret revitalisasi Kawasan Kota Tua Padang akan segera dimulai, dengan target pengelolaan awal berjalan pada akhir tahun 2025.
Penegasan tersebut disampaikan Fadly saat memimpin rapat pembahasan dan finalisasi rencana kerja pengelolaan Kawasan Kota Tua Padang di Ruang Abu Bakar Ja’ar, Balai Kota Aie Pacah, Senin (17/11/2025).
Rapat strategis ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Yudi Indra Syani, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta pembina dan pengurus Forum Pengelola Kota Tua Padang. Yang menarik, perwakilan komunitas etnis yang selama ini menjadi jiwa dari kawasan multikultural tersebut juga turut dilibatkan dalam perumusan kebijakan ini.
Fadly Amran, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Pengelola Kota Tua Padang, menekankan bahwa pembenahan ini bukan sekadar proyek fisik, melainkan upaya menyelamatkan identitas kota.
Kita bertekad menciptakan kawasan Kota Tua yang tertata, hidup, sekaligus menjadi magnet wisata dan pusat ekonomi kreatif, tegas Fadly.
Menurutnya, Pemko Padang telah menyusun serangkaian langkah strategis. Fokus utamanya mencakup perbaikan tata ruang yang semrawut, pelestarian bangunan cagar budaya, pelibatan sektor swasta untuk investasi, hingga pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis pada kekayaan budaya lokal.
Namun, Fadly mengingatkan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Ia menyebut kolaborasi sebagai kunci utama keberhasilan menghidupkan kembali kawasan yang mati suri.
Kunci keberhasilan revitalisasi Kota Tua adalah kolaborasi. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus bergerak bersama. Dengan sinergi itu, kita tidak hanya menghidupkan kawasan Kota Tua secara fisik, tetapi juga membangkitkan potensi ekonominya, ujarnya.
Terkait linimasa pengerjaan, Fadly menargetkan pada akhir tahun ini Pemko Padang sudah mulai melakukan pengelolaan awal. Langkah ini termasuk memfasilitasi masyarakat setempat agar setiap pengembangan yang dilakukan berjalan selaras dengan masterplan yang telah disepakati.
Selain itu, aspek legalitas dan standarisasi pelestarian juga menjadi perhatian. Pihaknya akan berkoordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terkait penyusunan panduan (guideline) pengembangan.
Baca Juga: Kota Tua Padang: Menuju Destinasi Wisata Unggulan Melalui Kolaborasi
Koordinasi ini penting agar seluruh proses revitalisasi tetap memenuhi prinsip pelestarian cagar budaya dan keberlanjutan. Dengan langkah-langkah ini, semoga kawasan Kota Tua menjadi destinasi unggulan yang memperkuat identitas sejarah kota, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat, pungkas Fadly. [*/hdp]











