Kasus Covid-19 Melonjak, Wako Padang: Hasil Tracking Klaster Pasar Raya Padang dan Pengambiran

Berita Padang terbaru: Tracking kasus corona Padang, berita corona padang, kasus klaster pasar raya padang, kasus klaster pengambiran

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah. [Foto: Ist]

Padang, Padangkita.com - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebut lonjakan kasus positif terinfeksi corona virus disease 2019 (Covid-19) di Kota Padang kemarin Senin (27/4/2020) merupakan hasil dari tracking yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Tracking tersebut dilakukan dari kasus positif di Kota Padang sebelumnya, terutama dari klaster Pasar Raya Padang dan Pengambiran.

Mahyeldi menjelaskan, mereka yang dicurigai melakukan kontak dengan pasien positif tersebut kemudian diuji swab tenggorokan oleh Laboratorium Biomedik Unand.

"Karena memang kita segera melakukan dari traking kasus positif sebelumnya. Dari tracking itu lalu langsung kita lakukan swab tenggorokan di Lab Unand, sehingga bertemu 14 orang hari ini," kata Mahyeldi, Senin (27/4/2020).

Menurutnya, tracking yang dilakukan tersebut merupakan upaya percepatan penanganan Covid-19 dari Pemerintah Kota (Pemko) Padang.

Ia berharap dengan dilakukan tracking dengan segera maka lokasi penyebarannya juga akan cepat diblok. Serta isolasi atau karantina pada orang yang bersangkutan pun dapat segera dilaksanakan.

"InsyaAllah, hari ini rumah sakit di seluruh kota Padang yang dikoordinir ini oleh rumah sakit M Jamil Padang akan mengisolasi dan karantina semuanya," kata Mahyeldi.

Sebelumnya, Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal melaporkan, tambahan jumlah pasien positif dari Kota Padang, Senin (27/4/2020) berjumlah 14 orang, terbanyak di Sumbar.

“(Pasien) dari berbagai lokasi dan riwayat penularan, (data) mengisyaratkan kepada semua warga Kota Padang untuk lebih peduli dan patuh lagi kepada protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah,” kata Jasman, Senin (27/4/2020) sore.

Jasman menyebut, 2 dari 14 orang yang baru dinyatakan positif Covid-19 tersebut telah meninggal dunia. Dua orang tersebut masing-masing pria dan wanita berusia 59 dan 65 tahun.

Selain itu, kata Jasman, juga ada satu pasien yang meninggal di RSUP M Djamil Padang. Pasien tersebut dilaporkan terinfeksi sepulang dari Pasar Lubuk Buaya Padang.

“Akhirnya pada 27 April 2020, (pasien) meninggal dunia dan dimakamkan dengan protokol Covid-19. Almarhum, pria berasal dari Duku, berumur 66 tahun, pensiunan PNS. Jadi total tambahan pasien yang meninggal di Sumbar, ada tiga orang,” ujar Jasman. [*/try]


Baca berita Padang terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Kukuhkan Pengurus Hipermi, Mahyeldi Yakin Randang Sumbar makin Berdaya Saing
Kukuhkan Pengurus Hipermi, Mahyeldi Yakin Randang Sumbar makin Berdaya Saing
Gubernur Mahyeldi Sebut Kontribusi Alumni FPUA Terbukti Tingkatkan Produksi Pertanian Sumbar
Gubernur Mahyeldi Sebut Kontribusi Alumni FPUA Terbukti Tingkatkan Produksi Pertanian Sumbar
Upaya Pemprov Sumbar - Daerah Berbuah Manis, Pusat Kucurkan Setengah Triliun Bangun Jalan
Upaya Pemprov Sumbar - Daerah Berbuah Manis, Pusat Kucurkan Setengah Triliun Bangun Jalan
Cuaca Tak Menentu, Perlu Perhitungan dan Kecermatan soal Ketersediaan Pangan
Cuaca Tak Menentu, Perlu Perhitungan dan Kecermatan soal Ketersediaan Pangan
Mahyeldi: Festival Rakyat Muaro lebih Semarak dengan Tema 'Padang Tempo Doeloe'
Mahyeldi: Festival Rakyat Muaro lebih Semarak dengan Tema 'Padang Tempo Doeloe'
Resmikan Ponpes Modern Al-Bukhari, Mahyeldi Berharap Melahirkan Ulama Besar
Resmikan Ponpes Modern Al-Bukhari, Mahyeldi Berharap Melahirkan Ulama Besar