Kasus Covid-19 Harian di Sumbar Tertinggi Selama Pandemi, Andani: Kita Harus Waspada

Kasus Covid-19 Harian di Sumbar Tertinggi Selama Pandemi, Andani: Kita Harus Waspada

Kepala Laboratorium Pusat Diganostik dan Riset Penyakit Infeksi FK Unand Padang, dr Andani Eka Putra. [Foto: Ais/Padangkita.com]

Padang, Padangkita.com - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) pada hari ini, Rabu (7/7/2021), mencapai angka 716 orang.

Kepala Laboratorium Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dokter Andani Eka Putra mengatakan jumlah kasus harian ini tertinggi selama pandemi.

Dia pun meminta pemerintah dan masyarakat untuk waspada.

"Tertinggi itu selama pandemi. Belum pernah kita segitu. Kita harus waspada terhadap kemungkinan ledakan," ujarnya saat ditemui wartawan di Auditorium Gubernuran Sumbar, Rabu (7/7/2021).

Staf Ahli Menteri Kesehatan itu meminta pemerintah daerah untuk fokus dalam penanggulangan pandemi di daerah masing-masing.

Kalau peningkatan kasus tidak tertanggulangi, tutur dia, maka akan berdampak pada pemberlakuan kebijakan pengetatan atau pembatasan kegiatan masyarakat.

Hal ini tentu berisiko terhadap terhambatnya pertumbuhan ekonomi. "Pengetatan itu adalah jurus terakhir pada saat kita tidak siap dari awal melakukan proses pengendalian," sampainya.

Sekedar informasi, empat daerah di Sumbar dikenakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 6 hingga 21 Juli.

Andani menerangkan angka positivity rate atau persentase jumlah kasus positif Covid-19 dengan membadingkan jumlah tes dengan orang yang positif di Sumbar mencapai 29 persen.

"Positivity rate kita meningkat, tracing kita menurun. Ini menjadi masalah kan. Sementara indikator kita positivity rate harus di bawah 10 persen," jelasnya.

Dia mengungkapkan tingginya angka positivity rate tersebut menunjukkan pengendalian Covid-19 di Sumbar belum bagus.

"Testing kita turun, tracing kita turun, isolasi mandiri kita banyak, kepatuhan masyarakat kita jelek," sebutnya.

Pemerintah harus tegas dalam menerapkan kebijakan. Masyarakat harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Dia mencontohkan rumah makan. Pemilik usaha rumah makan harus memastikan para pengunjungnya menerapkan protokol kesehatan. Jika tidak, pemerintah bisa mensanksi pemilik usaha rumah makan tersebut. "Ini kan tidak jalan," ucapnya.

Lebih lanjut, Andani berharap agar Sumbar bisa menangani pandemi dengan baik sehingga menjadi contoh penanganan di Tanah Air.

Baca Juga: Sumbar Masuk 10 Provinsi Risiko Tinggi Corona: Padang, Bukittinggi, Padang Panjang dan Solok PPKM Mikro

"Jangan parah dulu, baru ribut. Kalau sekarangm belum parah, tapi menjelang parah," jelasnya lagi. [fru]

Baca Juga

Kematian Harian Covid-19 di Sumbar Catat Rekor, Bertambah 10 Orang Paling Banyak Bukittinggi
Kematian Harian Covid-19 di Sumbar Catat Rekor, Bertambah 10 Orang Paling Banyak Bukittinggi
Update Covid-19 Sumbar: Kasus Baru Bertambah 717 Orang dan Meninggal Dunia 4 Orang
Update Covid-19 Sumbar: Kasus Baru Bertambah 717 Orang dan Meninggal Dunia 4 Orang
Update Covid-19 Sumbar: Bertambah 567 Orang, Meninggal 3 Orang, Kasus Aktif 4.586 Orang
Update Covid-19 Sumbar: Bertambah 567 Orang, Meninggal 3 Orang, Kasus Aktif 4.586 Orang
Pasien Omicron Meninggal Dunia di Sumbar Bertambah 4 Orang, Kasus Aktif Jadi 4.049 Orang
Pasien Omicron Meninggal Dunia di Sumbar Bertambah 4 Orang, Kasus Aktif Jadi 4.049 Orang
Makin Ganas, Kasus Omicron di Sumbar Kembali Catat Rekor, Bertambah 654 Orang
Makin Ganas, Kasus Omicron di Sumbar Kembali Catat Rekor, Bertambah 654 Orang
Pasien Omicron Meninggal Dunia di Sumbar Bertambah Lagi 2 Orang, Total Jadi 6 Orang
Pasien Omicron Meninggal Dunia di Sumbar Bertambah Lagi 2 Orang, Total Jadi 6 Orang