Lubuk Alung, Padangkita.com - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) memasang empat kamera trap untuk memantau dan mengindetifikasi binatang buas yang menyerang tujuh ekor kambing milik warga di Surantih, Kecamatan Lubuk Alung.
Kepala BKSDA Resor Padang Pariaman Andrik mengatakan kamera trap tersebut dipasang setelah timnya melakukan verifikasi lapangan terkait penyebab kematian hewan ternak yang berada di dalam kandang tersebut.
Andrik mengakui hingga saat ini masih belum menemukan indikasi binatang buas yang menyerang hewan tersebut.
"Kita belum mengetahui binatang buas jenis apa yang menyerang. Di lapangan, saat kita verifikasi juga tidak ditemukan jejak dan indikasi lainnya karena lahannya basah, berumput dan rawa. Untuk itu kita telah pasang kamera trap empat buah untuk menentukan janis hewannya," ujar Andrik kepada Padangkita.com melalui sambungan telepon, Minggu (12/7/2020).
Meski demikian, ia menduga hewan yang menyerang ternak warga adalah macan dahan. Hal tersebut berdasarkan pengamatan dari bentuk gigitan dan cakaran yang tertinggal di tubuh kambing.
Baca juga: Tujuh Kambing Warga Lubuk Alung Mati Mengenaskan, Diduga Diserang Binatang Buas
Selain itu, dari ukuran cakaran dan gigitannya serta bentuknya juga menggambarkan perilaku macan dahan dalam menyerang dan menyergap mangsanya.
"Kemungkinan ini sama seperti jorong sebelah, Jorong Kampung Baru yang kejadiannya satu bulan lalu. Kemungkinan yang menyerang macan dahan, kemungkinannya ya," perkiraan Andrik.
Dirinya berharap dengan dipasangnya kamera trap ini, dapat mengidentifikasi jenis hewan apa yang telah menyerang ternak warga.
"Nanti siang atau sore akan kita cek, mudah-mudahan tertangkap kamera," harapnya.
Dia juga mengimbau kepada warga yang berada di sekitar lokasi kejadian untuk berhati-hati. Ia menyatakan perilaku dari hewan buas akan selalu kembali ke tempat mangsanya semula.
"Kita imbau kepada warga untuk waspada jika beraktivitas di sekitar lokasi. Hewan ini dia akan kembali ke tempat mangsanya, biasanya pagi dan sore itu mereka akan berkeliaran kembali, mencari makan. Untuk warga yang di ladang diusahakan jam segitu sudah meninggalkan ladang," pungkasnya. [mfz/abe]