Hewan ternak sapi sepertinya tidak mengenal tempat. Bahkan di Painan, ibukota Kabupaten Pesisir Selatan, sapi sudah mulai meresahkan.
Bupati Pesisir Selatan (Pessel) Hendrajoni pun mulai resah. Sehingga ia menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) agar segera menertibkan ternak yang berkeliaran, terutama dalam lingkungan kota dan pasar di Painan.
Hendrajoni merasa, hewan ini sudah meresahkan masyarakat serta merusak tanaman sayur dan tanaman hias di taman perkotaan serta memberikan dampak buruk terhadap kebersihan lingkungan.
“Saya minta anggota Satpol harus proaktif untuk mentertibkan ternak yang meresahkan masyarakat tersebut, guna terwujudnya lingkungan aman, nyaman dan bebas dari gangguan ternak liar,” ujar Hendrajoni, tempo hari, seperti dikutip dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.
Dia mengatakan, Pessel sebagai daerah wisata, sudah seharusnya tidak akan ada lagi hewan ternak yang berkeliaran disepanjang jalan, daerah pasar dan perkantoran.
“Keberadaan hewan ini juga dapat mengancam keselamatan lalulintas pada saat masyarakat lalulintas mengunakan jalan bahkan juga dapat mengancam keselamatan jiwa,” tukasnya.
Hendrajoni meminta setiap elemen masyarakat memiliki rasa tanggung jawab dengan tidak membiarkan hewan berkeliaran.
“Mestinya diikat dengan tali dengan sistim dikandangkan. Sehingga berdampak positif terhadap Pessel yang merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Sumbar,” ujarnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemda Pessel Harianto mengatakan, penertiban ternak sapi liar terus dilakukan dalam menegakan Perda No 1 tah 2016 tentang Trantibmas.
Pihaknya juga berharap kepada pemilik ternak dengan kesadaran yang tinggi tidak lagi melepaskan ternaknya berkeliaran.
“Keberadaan hewan ini jelas menganggu serta meresahkan lingkungan. Tim akan menindak tegas bila menemui sapi yang tidak diikat oleh pemiliknya, kemudian di proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” pungkasnya.