Lubuk Basung, Padangkita.com - Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, punya potensi sangat besar memproduksi berbagai macam makanan olahan. Salah satu yang cukup tekenal adalah kacang goreng.
Camat Matur, Subchan mengatakan, Matur adalah tempat persinggahan, baik dari Agam wilayah Barat maupun dari Timur menuju Agam Barat.
“Maka tidak sah rasanya, jika singgah belum mencoba kacang produk unggulan dari Matur ini,” ujar Subchan berpromosi saat menghadiri penyerahan bantuan kemasan kacang bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dari Disprindagkop dan UKM Agam, Jumat (30/9/2022).
Ke depan, kata dia, diperlukan juga inovasi bagaimana kacang Matur lebih bermutu dan berkualitas, yang tidak lepas dari aspek perizinan pemasarannya.
Selain kacang goreng, Matur juga terkenal dengan saka lawang atau gula merah, berbagai olahan makanan berbahan labu dan lainnya.
Nah, produk-produk olahan tersebut mesti menjadi brand lokal yang kuat dan dikenal luas. Namun, untuk bersaing di pasar nasional produk kecamatan yang berjuluk ‘negeri di atas awan’ tersebut tentu butuh banyak fasilitas dan upaya pendukung.
Menurut Subchan, untuk menciptakan brand lokal, diperlukan gerakan maju bersama dalam bergerak cepat hadapi tantangan.
“Selain dari segi rasa, manajemen pembukuannya juga jadi perhatian, termasuk inovasi membuat kemasan dengan tampilan berkualitas,” jelasnya.
Sehingga pelaku usaha tidak hanya memproduksi, tapi juga dapat mem-branding-kan Kecamatan Matur dari produk unggulannya itu.
“Untuk itu potensi di Matur perlu digarap lebih baik, yang dapat dikembangkan pelaku UMKM dengan metode ‘ATM’ atau amati, tiru dan modifikasi,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UKM Agam, Dedi Asmar mengajak semua pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk mengurus perizinan usahanya.
“Pengurusan perizinan ini gratis, hanya tinggal kemauan dari pelaku usahanya,” ujar Dedi Asmar.
Dalam mengurus perizinan ini, ia siap memfasilitasi pelaku usaha, agar produk yang dijual miliki izin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT).
Ia menyebutkan, masih banyak usaha masyarakat belum miliki izin, contohnya Industri Kecil Menengah (IKM) di Kecamatan Matur.
“Tadi kita serahkan bantuan kemasan kacang goreng pada IKM Matur, nyatanya masih ada yang belum miliki izin,” sebut Dedi.
Ia meminta pelaku IKM ini untuk membuat kelompok atau berkumpul, dan pihaknya siap membantu mengurus perizinannya.
Perizinan sangat dibutuhkan untuk memasarkan sebuah produk, di samping bentuk kemasan dan kualitas yang terjamin.
Menurut Dedi, apabila miliki izin, kemasan bagus dan produknya berkualitas, pemasaran bisa tembus luar daerah dan tidak sebatas lokal saja.
“Jika tiga indikator ini terpenuhi, kita yakin produknya berdaya saing. Kalau kacang mungkin bisa bersaing dengan kacang Garuda,” katanya.
Sementara itu, Kabid IKM Disperindagkop dan UKM Agam, Elfi Suyenti menambahkan, bantuan kemasan kacang yang diserahkan sebanyak 1.650 pcs dan 500 lembar stiker.
“Ini diserahkan untuk 10 IKM yang aktif di Matur, sebagai penyeragaman kemasan produknya,” terangnya.
Selama ini, kata dia, pelaku IKM dari usaha kacang goreng membungkus produk hanya menggunakan plastik biasa, dan bagian ujungnya diikat dengan karet.
Baca juga: Agam Bakal Bangun Taman Safari dan Cable Car, Ini Lokasinya
“Tentu ini kurang menarik bagi pembeli. Dengan adanya bantuan kemasan ini, semoga bisa meningkatkan daya saing dari produk dihasilkan,” katanya. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News