Painan, Padangkita.com - Jambore Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) resmi dibuka Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah bersama Bupati Pessel Rusma Yul Anwar, Kamis (19/9/2024). Kegiatan yang membahas tantangan dan peluang menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan berlangsung hingga hari ini (20/9/2024).
Lebih dari seribu petani dari kecamatan di Pessel hadir di lokasi Jambore Pertanian di lapangan Sentra IKM di Anau Carocok, Kecamatan Koto XI Tarusan.
Para petani hadir dengan semangat untuk berpartisipasi dalam rangkaian acara yang berlangsung selama dua hari. Mereka datang untuk belajar, bertukar pengalaman, dan memahami inovasi-inovasi terbaru yang dapat diterapkan dalam kegiatan pertanian mereka.
Dalam sambutannya, Bupati Pesisir Selatan (Pessel) Rusma Yul Anwar menyampaikan apresiasi tinggi kepada para petani yang dianggap sebagai pahlawan ekonomi daerah. Menurutnya, lebih dari 50% penduduk Pessel menggantungkan hidup pada sektor pertanian, menjadikannya sektor vital dalam perekonomian lokal.
"Pesisir Selatan dikenal sebagai salah satu lumbung pangan Sumatera Barat. Melalui jambore ini, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa petani kita memiliki potensi besar untuk bertransformasi menuju sistem pertanian yang lebih modern dan efisien," ujarnya Bupati Rusma.
Ia menambahkan, bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai program, mulai dari penyediaan bibit unggul, pelatihan penyuluhan hingga subsidi pupuk guna memastikan produktivitas pertanian tetap terjaga.
Selain itu, Rusma menegaskan pentingnya pertanian berbasis teknologi untuk mengatasi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata.
"Inovasi dalam bidang pertanian harus terus didorong, terutama teknologi yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya alam. Kita tidak hanya mengejar hasil yang melimpah, tetapi juga keberlanjutan yang memastikan bumi kita tetap lestari untuk generasi mendatang," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menekankan pentingnya kemandirian pangan sebagai prioritas pembangunan daerah. Ia menyoroti bahwa Pesisir Selatan, dengan sumber daya alam yang melimpah, harus mampu mengoptimalkan potensi tersebut untuk memenuhi kebutuhan lokal, hingga pasar nasional dan global.
"Kita tidak bisa lagi bergantung pada impor bahan pangan. Sumatera Barat harus berdiri di atas kaki sendiri, dan Pesisir Selatan menjadi bagian penting dari upaya ini. Kita akan dorong produksi pertanian yang berkualitas dengan memperkuat riset, inovasi teknologi, serta akses pasar yang lebih luas," ujarnya.
Mahyeldi juga mengingatkan, bahwa sektor pertanian adalah salah satu pilar utama dalam menghadapi ancaman inflasi pangan global yang dipicu oleh ketidakstabilan ekonomi internasional.
Makanya, ia mengapresiasi pelaksanaan Jambore Pertanian sebagai salah satu langkah konkret untuk memperkuat ekosistem pertanian di Sumatera Barat. Pemerintah provinsi, lanjut dia, telah mengalokasikan dana khusus untuk pengembangan sektor pertanian, termasuk bantuan modal dan kredit lunak bagi petani kecil.
Teknologi dan Inovasi Pertanian
Salah satu highlight dari Jambore Pertanian adalah pameran teknologi pertanian modern. Sejumlah perusahaan agrikultur terkemuka memamerkan alat-alat pertanian berbasis teknologi digital, seperti mesin pemanen otomatis, drone untuk pemetaan lahan, hingga sistem irigasi pintar yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan penggunaan air.
Di antara pengunjung pameran, Sukri, seorang petani sawah dari Kecamatan Lengayang, mengungkapkan kekagumannya terhadap teknologi yang dipamerkan.
"Saya baru pertama kali melihat alat-alat secanggih ini. Ternyata ada teknologi yang bisa mempermudah pekerjaan kami, seperti memantau kondisi tanaman hanya lewat handphone," ujarnya.
Tidak hanya teknologi, kegiatan ini juga diisi dengan sejumlah diskusi panel yang menghadirkan pakar agribisnis dan praktisi pertanian. Para peserta berkesempatan mendengarkan wawasan seputar tren pasar, peluang ekspor produk pertanian, serta cara meningkatkan kualitas hasil pertanian untuk bersaing di pasar global.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, panitia juga mengadakan kontes produk unggulan lokal. Produk-produk seperti padi varietas lokal, jagung, buah-buahan tropis, hingga tanaman hortikultura dipamerkan untuk dinilai oleh para juri yang terdiri dari pakar pertanian dan perwakilan pemerintah.
Kontes ini diadakan untuk memberikan penghargaan kepada petani yang berhasil mengembangkan produk berkualitas tinggi dan berpotensi ekspor.
Lomba tersebut tak hanya menarik bagi para peserta lokal, tetapi juga bagi investor yang mencari peluang dalam bidang pertanian. Para pemenang lomba berkesempatan untuk mendapatkan bantuan berupa akses modal, pelatihan lebih lanjut, dan jalur distribusi yang lebih luas.
Dengan berakhirnya hari pertama Jambore Pertanian, para peserta merasa optimistis akan masa depan pertanian di Pesisir Selatan. Perkembangan teknologi dan inovasi yang diperkenalkan di acara ini diharapkan mampu menjadi solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi petani, mulai dari perubahan iklim, keterbatasan sumber daya alam, hingga persaingan pasar yang semakin ketat.
Jambore ini juga menjadi pengingat bahwa pertanian bukan hanya soal menghasilkan produk pangan, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan alam dan menciptakan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Pemerintah daerah dan provinsi berkomitmen untuk terus mendukung para petani dalam upaya mereka membangun ketahanan pangan dan ekonomi yang lebih kuat.
Baca juga: Buka Jambore Pertanian di Pessel, Gubernur Mahyeldi Dorong Pertanian Modern dan Mandiri
Acara Jambore Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) berlangsung hingga hari ini dengan serangkaian kegiatan edukatif dan kompetitif yang ditujukan untuk mengembangkan potensi pertanian lokal.
[*/min]