Yogyakarta, Padangkita.com – Jembatan Kretek 2 terpilih menjadi lokasi technical tripdalam rangkaian seminar internasional ‘Climate Change, Resilience & Disaster Management for Roads’, di Yogyakarta, 21-25 November 2022. Peserta seminar terdiri dari praktisi dan akademia bidang sipil dan lingkungan.
Seminar dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian.
Ada 20 pembicara dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Uganda, Jepang, Inggris, Selandia Baru, Afrika Selatan, Polandia, Chili, Malaysia, Australia, Thailand, dan Indonesia sebagai komite pelaksana dan tuan rumah Indonesua.
Keunikan dan Keunggulan Jembatan Kretek 2
Berlokasi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), jembatan ini memiliki dua keunikan utama. Pertama, aspek seni dan struktur yang tahan gempa.
Menurut PPK 1.4 Provinsi DIY, Julian Situmorang, tema seminar memang sangat cocok dengan konsep beutifikasi dan ketangguhan bencana yang dimiliki Jembatan Kretek 2.
“Jembatan ini memang sebenarnya berdiri di atas Sesar Opak, sehingga kalau ada pergerakan, bisa terjadi gempa,” ujarnya.
Maka dari itu, saat proses perencanaan sejumlah ahli geologi telah melakukan survei paleoseismologiguna menentukan lokasi dan lebar Sesar Opak.
“Jadi, kita membuat trenching untuk melihat benar-benar, dimana posisi Sesar Opak. Berapa lebarnya sehingga bisa kita lakukan mitigasi,” jelas Julian sebagaimana dikutip dari situs resmi Bina Marga Kementerian PUPR.
Selain survei geologi, Jembatan ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur tahan gempa, seperti Mechanical Stabilizer Earth (MSE) Wall yang berfungsi melokalisir kerusakan akibat gempa agar tidak merambat ke struktur jembatan secara keseluruhan. Melakukan penggantian tanah (soil replacement) di lokasi yang berpotensi liquifaksi. Lead Rubber Bearing (LRB) yang tahan guncangan gempa.
“Ukuran LRB lebih besar daripada Bearing Pad di jembatan biasa. Akibatnya expansionjoint menjadi lebih lebar, yaitu 39 cm dari paling 4 centimeter saja,”jelasnya.
Sementara itu, dari segi keindahan, jembatan senilai Rp364 miliar ini akan dihiasi dengan ornamen dan art piece yang bertemakan pertanian. Adapun art piece tersebut ialah Luku atau bajak sawah, ornamen burung kuntul pada railing, serta 112 buah stilisasi padi sebagai penerangan jalan.
Sebagai sentuhan terakhir, saat ini para pekerja sedang melapisi di bagian Luku yang terbuat dari bahan kuningan. “Jembatan Kretek ini posisi nya pas di pinggir laut maka kita sedang coating agar tidak cepat berkarat,” katanya.
Julian menambahkan, pihaknya telah memasang artlighting sepanjang jembatan utama.
“Kalau technical trip-nya sampai malam hari, kita bisa lihat permainan cahaya yang memantul di badan jembatan. Jembatan ini akan terlihat lebih indah,” terangnya.
Jembatan dengan total panjang 2.015 meter ini membentang di atas Sungai Opak dan menghubungkan Desa Tirtohargo dengan Desa Parangtritis. Selain itu jembatan ini merupakan bagian dari konektivitas Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa yang membentang dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur.
Baca juga: Daftar 10 Jembatan Terpanjang di Indonesia, Jembatan Batam – Bintan Bakal Jadi Nomor 1
“Kami siap mendampingi technical trip melihat seluk beluk Jembatan Kretek 2 ini. Lagipula progress Konstuksi fisik Jembatan Kretek 2 ini sudah hampir selesai, rencananya selesai Desember 2022,” ujarnya. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News