Padangkita.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berencana mulai tahun ini kuliner lokal yang menjadi unggulan Sumbar, yaitu rendang bisa diproduksi lebih banyak dan masuk pasar ekspor.
“Masakan rendang sudah terkenal di seluruh mancanegera, sudah saatnya kita ekspor rendang,” kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Senin (1/1/2018).
Ia mengatakan pemerintah setempat sudah berencana melakukan pengemasan rendang dalam jumlah besar, sehingga mampu memenuhi permintaan ekspor.
Rencananya pabrik pembuatan dan pengemasan rendang dibangun di Payakumbuh atau Kabupaten Limapuluh Kota yang dekat dengan sentra bahan baku, karena sudah ada rumah potong hewan (RPH) yang akan menjadi sumber bahan baku rendang.
Selain itu, juga tengah dilakukan penelitian untuk menghasilkan rendang yang tahan lama, sehingga umur rendang bisa bertahan hingga 1,5 tahun.
“Nanti dibangun di Limapuluh Kota supaya dekat dengan sumber bahan baku, jadi bisa memenuhi kebutuhan ekspor,” ujarnya.
Selain rendang, makanan khas lainnya kripik balado juga dimasukkan dalam daftar rencana ekspor, sehingga bisa membantu meningkatkan pendapatan masyarakat.
Ia mengklaim, sejumlah negara sudah tertarik untuk menerima ekspor makanan olahan dari Sumbar, seperti Malaysia, Singapura, Australia, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika.
Tahun 2016 lalu, situs berita CNN mengumumkan rendang khas Indonesia asal Sumatera Barat dinobatkan sebagai makanan nomor satu terenak di seluruh belahan dunia.
Tahun lalu, CNN kembali merilis daftar 50 makanan terenak sedunia lewat 35.000 voting di media sosial Facebook. Hasilnya, rendang khas Sumatera Barat kembali menduduki peringkat pertama.
Rendang asli Indonesia yang mendunia ini adalah rendang khas Minang. Berbeda dengan rendang Malaysia, rendang Minang punya tampilan yang kehitaman dan kering. Dengan perpaduan rempah asli tanah Sumatera Barat yang kental serta gurih.