Berita Solok Selatan terbaru dan berita Sumbar terbaru: Ketua IPW Neta S Pane mengatakan, Kapolri yang baru, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo perlu mengevaluasi kualitas aparatur Polsek agar lebih profesional
Padang Aro, Padangkita.com- Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang baru, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo perlu mengevaluasi kualitas aparatur Polsek dan menjadikan mereka anggota yang benar-benar terlatih ketika bertugas di lapangan menghadapi masyarakat.
Hal ini disampaikan Neta akibat dari insiden penyerangan Mapolsek Sungai Pagu pasca ditembaknya salah seorang buronan polisi di wilayah hukum Polres Solok Selatan berinisial DC, karena diduga melawan polisi pada saat ditangkap pada Rabu (27/1/2021).
"Mirisnya, peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah Presiden melantik Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri baru. Padahal sebelumnya Sigit mencanangkan Polsek tidak boleh lagi menangani kasus, tapi hanya menjadi pembina dan pengendali Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas)," kata Neta kepada Padangkita.com via pesan WhatsApp, Jumat (29/1/2021).
Neta menilai, penyerangan Polsek Sungai Pagu menjadi ironi dan sekaligus tantangan bagi Kapolri baru. Artinya bagaimanapun, konsep baru kinerja Polsek yang digagas kapolri Sigit perlu ditata dengan komprehensif. Tujuannya, agar jajaran Polsek peka dengan deteksi dini sehingga bisa segera mengantisipasi situasi yang ada baik saat melakukan tindakan maupun setelahnya.
"Dengan kepekaan dan antisipasi yang tinggi, maka Polsek tidak lagi menjadi bulan-bulanan massa. Selain itu, agar paradigma baru yang digagas Sigit bisa berjalan maksimal dan membawa Polri benar-benar presisi," katanya.
Dari kasus ini, katanya, bisa terlihat bagaimana kemampuan deteksi dini jajaran Polsek dalam menghadapi sebuah peristiwa, seperti terlatih menghadapi tersangka, taat Standard Operating Procedure (SOP) dan polisi juga mengingat tugasnya adalah melumpuhkan dan bukan menjadi algojo yang main tembak kepala saat hendak melumpuhkan tersangka.
"Dari kasus (Polsek Sungai Pagu) ini, sebelum menjalankan konsep Polsek paradigma baru, Kapolri Sigit perlu mengevaluasi kualitas aparatur Polsek dan melatih mereka agar profesional dan benar-benar terlatih menjadi anggota kepolisian di ujung tombak Polri," katanya.
Neta juga meminta Kapolri untuk mengevalusi kualitas persenjataan semua anggota disetiap tingkatan, sehingga senjata yang digunakan benar-benar bisa tepat sasaran ketika ditembakkan.
"Dalam kasus Polsek Sungai Pagu siapapun yang melakukan pelanggaran hukum dan bertindak semena-mena harus diseret ke pengadilan, baik itu anggota polisi maupun anggota masyarakat yang anarkis," tuturnya. [rna]