Ini Saran Bank Indonesia dan Bulog Sumbar Untuk Kendalikan Inflasi

Inflasi November 2020

Ils. [Foto: Ist]

Batusangkar, Padangkita.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mendapat tugas menyusun kebijakan pengendalian inflasi daerah yang tepat sesuai amanat Keputusan Presiden RI No. 23/2017. Menindaklanjutinya, TPID Kabupaten Tanah Datar menggelar rapat koordinasi (rakor) secara virtual.

Rakor dibuka secara resmi oleh Pjs. Bupati Tanah Datar, Erman Rahman. Dalam Rakor ini hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat, Wahyu Purnama, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Barat Gunawan Wicaksano, Kepala Kantor Perum Bulog Wilayah Sumbar, Tommy Despalingga, Kepala BPS Tanah Datar Muhammad Hudaya.

Berikutnya, hadir pula Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait, Kabag Perekonomian dan SDA, Masni Yuletri yang tergabung dalam TPID Kabupaten Tanah Datar. Sebagai moderator adalah Asisten Ekobang Edi Susanto.

Erman Rahman mengapresiasi kerja bersama dan inovasi TPID Tanah Datar dalam mengendalikan inflasi tahun 2019 sehingga untuk pertama kalinya Tanah Datar berhasil meraih TPID Award Nominasi I kategori berprestasi wilayah Sumatra.

“Tantangan ke depan semakin berat, bagaimana bisa melahirkan kebijakan mengendalikan inflasi terutama untuk pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19. Untuk itu saya berharap masukan dan dukungan semua pihak, khususnya Bank Indonesia, Perum Bulog, BPS dan tim agar bisa ditindaklanjuti oleh perangkat daerah,” sampai Erman yang juga Kepala BPBD Sumbar.

Baca juga: Jumlah Warga Tidak Mampu Penerima Bantuan di Tanah Datar Meningkat Tajam Selama Pandemi

Secara ringkas, ulas Erman, pemerintah daerah sudah melaksanakan program unggulan yaitu “Gertak Babe di Salibu” (Gerakan Tanam Komoditi Bawang Merah dan Cabe serta Padi Salibu).

“Program ini dilaksanakan karena inflasi sangat dipengaruhi oleh bahan pangan strategis di antaranya cabe merah, bawang merah dan beras. Dengan potensi lahan yang dimiliki, cuaca yang mendukung, program ini berdampak strategis dalam menjaga ketersediaan pasokan, bahkan sudah surplus sehingga bisa dikirim ke kabupaten/kota bahkan provinsi tetangga,” sampai Erman.

Erman juga menyebutkan pemerintah daerah mengalokasikan anggaran Dana Insentif Daerah tahun 2020 sebesar Rp3,7 miliar dan pada tahun 2021 sebesar Rp15,7 miliar untuk pemulihan ekonomi.

Sementara Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatra Barat, Wahyu Purnama menilai sudah tepat Tanah Datar mengembangkan komoditi bawang merah.

“Sudah tepat Tanah Datar memilih salah satu kebijakannya dalam mengendalikan inflasi dengan mengembangkan komoditi penyumbang inflasi seperti bawang merah, apalagi Tanah Datar juga penghasil bawang merah utama di Sumbar setelah Kabupaten Solok,” sampai Wahyu.

Untuk tingkat inflasi, jelas Wahyu, kondisi Oktober 2020, untuk Sumatra Barat di angka 0,61 persen, lebih tinggi dibanding angka Sumatra 0,36 persen apalagi nasional 0,07 persen.

“Angka ini masih cukup rendah, walaupun masih di bawah target. Ini didorong peningkatan harga beberapa komoditi yakni cabe merah, cabe hijau, bawang, biaya akademi/perguruan tinggi,” urainya.

Kepala Deputi Perwakilan BI Sumbar Gunawan Wicaksono mengatakan inflasi harus diantisipasi dengan menerapkan 4K Program Pengendalian Inflasi yakni, Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi Efektif.

Untuk pertumbuhan ekonomi, ulas Gunawan, juga terjadi perlambatan. “Pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat Triwulan II minus 4,91 persen, sementara rata-rata Sumatra minus 3,01 persen dan nasional minus 5,32 persen, sejalan dengan penurunan permintaan akibat pandemi Covid-19. Tentu tahap berikutnya diharapkan angkanya semakin membaik,” ucapnya.

Gunawan juga menyampaikan rekomendasi pengembangan ekonomi Sumbar di antaranya mendorong hilirisasi komoditas unggulan, mengembangkan pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, dan mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah serta ekonomi kreatif.

Kemudian, mengembangkan ekonomi syariah secara berkelanjutan dan mendorong penggunaan pembayaran non tunai untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19 dan mendukung digitalisasi ekonomi.

Kepala Kantor Perum Bulog Wilayah Sumbar Tommy Despalingga mengatakan Bulog siap berkontribusi dalam pengendalian inflasi terutama komoditi beras.

“Bulog punya program operasi pasar untuk mengendalikan harga komoditi pokok di pasaran, kita punya persediaan bahan pangan seperti beras, gula, minyak goreng, terigu dan daging sapi dan operasi pasar juga sudah dilakukan secara online,” sampainya.

Kadis Pertanian Tanah Datar Yulfiardi menyampaikan beberapa komoditi Tanah Datar mengalami surplus seperti beras, produksi sampai September mencapai 147.593 ton sementara kebutuhan 31.329 ton, cabe suplus 334 ton, telor ayam surplus 446 ton, daging sapi surplus 0,9 ton. Bawang merah dan bawang putih yang masih minus.

“Bawang merah dan bawang putih menjadi peluang bagi Tanah Datar untuk dikembangkan, karena kebutuhannya cukup tinggi belum bisa terpenuhi dari produksi yang ada. Ini sudah kita lakukan dengan pengembangan varietas unggulan yang cocok untuk Tanah Datar,” ucapnya. (agg/pkt)


Baca berita Tanah Datar dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com

Baca Juga

Punya Aset hampir Rp1.000 Triliun, BPD Siap Biayai Proyek Strategis Nasional di Daerah
Punya Aset hampir Rp1.000 Triliun, BPD Siap Biayai Proyek Strategis Nasional di Daerah
Pemkab Tanah Datar Menang Gugatan, Aset Miliar Rupiah Selamat
Pemkab Tanah Datar Menang Gugatan, Aset Miliar Rupiah Selamat
DPRD Tanah Datar Sepakati 9 Ranperda Prioritas Tahun 2025
DPRD Tanah Datar Sepakati 9 Ranperda Prioritas Tahun 2025
Pimpinan DPRD Tanah Datar Resmi Dilantik, Siap Bekerja untuk Masyarakat
Pimpinan DPRD Tanah Datar Resmi Dilantik, Siap Bekerja untuk Masyarakat
Blusukan di Pasar Gaung, Mahyeldi: Penguatan Ekonomi dan Pendidikan jadi Progul
Blusukan di Pasar Gaung, Mahyeldi: Penguatan Ekonomi dan Pendidikan jadi Progul
Jelang Akhir Tahun, Teuku Abdul Khalid Berharap Harga Stabil dan Stok Pangan Terjamin
Jelang Akhir Tahun, Teuku Abdul Khalid Berharap Harga Stabil dan Stok Pangan Terjamin