Info kesehatan terbaru: Sleep apnea, gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan seseorang terganggu dengan adanya periode henti napas secara berulang pada saat tidur dan menyebabkan bau mulut di pagi hari.
Padangkita.com - Pernahkah anda mengalami bau mulu yang tidak sedap setiap bangun tidur di pagi hari. Anda mungkin mengalami sleep apnea, gangguan yang menyebabkan pernapasan berhenti sementara selama beberapa kali saat sedang tidur.
Kondisi ini biasanya dapat ditandai dengan mendengkur  saat tidur dan tetap merasa mengantuk setelah tidur lama.
Sleep apnea atau apnea tidur terjadi karena dinding tenggorokan yang terlalu rileks alias lemas sehingga menyebabkan penyempitan dan menutup saluran udara.
Sleep apnea bisa membuat penderitanya mendengkur dengan hebat sehingga penderita bernapas lewat mulut sepanjang malam.
Istilah apnea pada sleep apnea berarti pernapasan terhenti atau berhenti bernapas. Penderita sleep apnea dapat berhenti bernapas selama sekitar 10 detik sebanyak ratusan kali selama tidur.
Raj Dasgupta, M.D., asisten profesor di University of Southern California dalam Rodales’ Organic Life menjelaskan sleep apnea menyebabkan mulut menjadi sangat kering dan napas menjadi berbau busuk.
Saat mengalami sleep apnea, bakteria berkembang pesat di dalam mulut dan memproduksi gas sulfur yang membuat napas berbau telur busuk.
Kondisi ini sangat berbahaya karena menyebabkan tubuhnya kekurangan oksigen. Terlebih untuk wanita, kondisi ini terkadang bisa menyebabkan mendengkur saat hamil.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Manfaat Kulit Semangka yang Tak Terduga
Gangguan sleep apnea tidur membuat penderita merasa lelah di siang harinya, mengalami henti napas, terengah-engah, kesulitan tidur di malam hari, berkeringat berlebihan di malam hari, terbangun dengan mulut kering, tenggorokan sakit, tidak konsentrasi, moody, dan sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil. Pada banyak kasusu penderita gangguan ini tidak sadar sedang mengalami gangguan.
Jika mengalami gejala di atas, periksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi lebih lanjut. Pemeriksaan dokter diperlukan jika mengalami gejala sleep apnea, seperti mengorok kencang dan berhenti bernapas berkali-kali ketika sedang tidur.
Sleep anea harus segera terdiagnosa karena barangkali penderita terkena diabetes, tekanan darah tinggi, dan sakit jantung.
Pengobatan lebih tinggi lebih baik daripada mengalami gangguan kesehatan dan efek jangka panjangnya.
Biasanya dokter akan merekomendasikan kepada penderita Sleep anea untuk mencoba continuous positive airway pressure device (CPAP), sebuah masker yang menutupi hidung dan mulut yang melindungi penderita saat tertidur sebentar.
Kebiasaan merokok dan minum alkohol berisiko menyebabkan sleep apnea. Bila penderita kesulitan berhenti merokok atau mengalami kecanduan alkohol, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan terapi.
Sedangkan penderita yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, berkonsultasilah dengan dokter gizi untuk menjalani program penurunan berat badan. Sehingga risiko untuk terkena sleep apnea lebih rendah.
Dokter gizi akan mengatur pola makan yang sesuai dengan kondisi penderita dan menetapkan target penurunan berat badan yang aman. [*/Prt]