Ini Hotel Pertama dan Tertua yang Ada di Padang

Ini Hotel Pertama dan Tertua yang Ada di Padang

Hotel Sumatra. (Foto: KITLV Leiden)

Lampiran Gambar

Hotel Sumatra. (Foto: KITLV Leiden)

PadangKita - Industri perhotelan di Kota Padang saat ini berkembang dengan pesat. Pertumbuhan hotel di daerah ini ibarat jamur di musim hujan.

Tingkat hunian kamar masih amat menjanjikan karena tingkat keterisian kamar masih tergolong tinggi di kisaran 70% – 80%. Bahkan, di hari libur, okupansi hotel umumnya mencapai 100%.

Bicara soal hotel, tahukah anda hotel pertama dan tertua yang dibangun di kota Padang?

Dilansir dari laman sumbartempodulu, hotel pertama yang dibangun di kota Padang adalah hotel Sumatra. Kabarnya hotel ini dibangun 1867 dan saat itu Kota Padang berada dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda.

Baca Juga:
Radja Boerhanoedin, “Urang Bagak” Tanah Abang Asal Minang
PM Kanada Ternyata Miliki Garis Keturunan Padang

Data ini berdasar pada foto Hotel Sumatra yang dibuat tahun 1867 oleh Woodbury & Page, pionir fotografer profesional di Batavia kala itu, hal ini berdasarkan artikel yang ditulis oleh Dr. Surya Suryadi, MA, pengajar di Universitas Leiden, Belanda.

Lokasi Hotel Sumatra itu berada di daerah Berok Muaro, kira-kira dekat Penjara sekarang. Saat itu bangunan hotel ini masih sangat sederhana. Dindingnya terbuat dari kayu dan atapnya dari rumbia. Lampu penerangannya pun masih menggunakan lampu minyak. Sangat sederhana.

Untuk ukuran saat itu tentulah tempat seperti merupakan tempat yang sangat megah dan mewah. Tidak semua orang mampu menginap di hotel ini. Sehingga diperkirakan hanya orang-orang belanda atau eropa atau mereka yang berkasta sosial tinggi yang mampu menginap di hotel ini.

Boleh dibilang bahwa Hotel Sumatra adalah pionir dunia perhotelan di Padang. Pada dekade-dekade berikutnya muncul hotel-hotel lain, seperti Hotel Atjeh, Hotel Oranje dan Hotel Kong Bie Hiang. Mungkin beberapa bangunan hotel tua yang masih tersisa di Padang dapat dilestarikan sebagai aset wisata sejarah kota ini, yang rupanya pernah jaya di masa lalu.

Perkembangan hotel di Kota Padang saat itu bisa saja karena kunjungan pelaut Inggris pada tahun 1649. Kota ini kemudian mulai berkembang sejak kehadiran bangsa Belanda di bawah Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada tahun 1663, yang diiringi dengan migrasi penduduk Minangkabau dari kawasan luhak.

Selain memiliki muara yang bagus, VOC tertarik membangun pelabuhan dan permukiman baru di pesisir barat Sumatera untuk memudahkan akses perdagangan dengan kawasan pedalaman Minangkabau.

Baca Juga

Brigjen Pol Gatot Tri Suryanta Jadi Kapolda Sumbar Gantikan Irjen Pol Suharyono
Brigjen Pol Gatot Tri Suryanta Jadi Kapolda Sumbar Gantikan Irjen Pol Suharyono
Menbud Fadli Zon Ingin Museum PDRI di Koto Tinggi Jadi Ikon Museum Sejarah Indonesia
Menbud Fadli Zon Ingin Museum PDRI di Koto Tinggi Jadi Ikon Museum Sejarah Indonesia
Kenakalan Remaja: Fenomena Sosial yang Mengkhawatirkan
Kenakalan Remaja: Fenomena Sosial yang Mengkhawatirkan
Tembus Pasar Internasional, Perusahaan Lokal Pariaman Ekspor 140 Ton Pinang ke India
Tembus Pasar Internasional, Perusahaan Lokal Pariaman Ekspor 140 Ton Pinang ke India
Pemprov akan Bangun Kantor MUI Sumbar Bertingkat 5 dengan Anggaran Rp24 Miliar
Pemprov akan Bangun Kantor MUI Sumbar Bertingkat 5 dengan Anggaran Rp24 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar