Padang, Padangkita.com – Banyak amalan dan doa-doa yang disunnah selama bulan Ramadan. Namun, dalam pelaksanaannya tentu tetap butuh panduan dan landasan yang kuat.
Salah satunya adalah tentang bacaan zikir setelah salat witir. Melansir muhammadiyah.or.id, bacaan setelah 3 rakaat salat witir, telah dibahas dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT) tentang Salat Tathawwu’ dan dalam buku berjudul “Tuntunan Ramadan” yang disusun oleh Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah cetakan tahun 2012.
Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa setelah selesai salat witir disunahkan berzikir dengan suara nyaring sebagai berikut:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
“Maha suci Allah yang Maha Merajai dan yang Maha Bersih” (3x)
رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
“Yang menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril” (1x)
Hal ini berdasarkan riwayat sebagai berikut: dari Ubay bin Ka’ab Adalah Rasulullah SAW ketika salat witir membaca surat “Sabbihisma rabbikal a’la” (al-A’la), dan surat “Qul ya ayyuhal kafirun” (al-Kafirun) dan surat “Qul huwallahu ahad” (al-Ikhlas).
Kemudian apabila telah selesai mengucapkan salam, beliau membaca “Subhanal malikil quddus” tiga kali.” [H.R. an-Nasa’i dalam Sunan an-Nasa’i No.1729, Kitab Qiyamu al-Lail wa tatawwu’u an-Nahar, Bab Nau’un Akharun min al-Qira’ati fi al-Witri].
Juga riwayat berikut: “Diriwayatkan dari Abdirrahman bin Abzari dari Nabi saw, sesungguhnya beliau melakukan salat witir dengan membaca surat “Sabbihisma rabbikal a’la” (al-A’la), dan surat “Qul ya ayyuhal kafirun” (al-Kafirun) dan surat “Qul huwallahu ahad” (al-Ikhlas). Apabila telah selesai salam, Beliau membaca “Subhanal malikil quddus” tiga kali dengan meninggikan suaranya. [H.R. an-Nasa’i dalam Sunan an-Nasa’i No.1750, Kitab Qiyam al-Laili wa tathawwu’u an-Nahari, Bab at-Tasbih ba’da al-Firagi min al-Witri wa Dzikr al-Ikhtilafi ‘ala Sufyan fih].
Juga hadis sebagai berikut: “Diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab, adalah Rasulullah SAW melakukan salat witir dengan membaca surat “Sabbihisma rabbikal a’la” (al-A’la), dan surat “Qul ya ayyuhal kafirun” (al-Kafirun) dan surat “Qul huwallahu ahad” (al-Ikhlas).
Apabila telah selesai salam, beliau membaca “Subhanal malikil quddus” tiga kali dengan memanjangkan suaranya pada (bacaan) yang ketiga. Kemudian beliau membaca “Rabbil malaikati war-ruh”.” [H.R. at-Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath No. 8115 Bab Mim].
Baca juga: Hukum Tidur di Siang Hari Saat Puasa Ramadan, Ini Penjelasannya
Berdasarkan pemaparan di atas, dianjurkan untuk membaca dzikir setelah tiga rakaat salat witir sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Wallahu a’lam bish-shawab. [*/pkt]