Padang, Padangkita.com – Sebelum heboh konflik terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) Eco City di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), di Sumatra Barat (Sumbar) lebih dulu ada penolakan PSN. Di Sumbar, PSN rencananya akan dibangun di Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kebupaten Pasaman Barat (Pasbar).
Lebih dari seribu orang warga Jorong Pigogah Patibubur, Air Bangis bersama aktivis dan mahasiswa berunjuk rasa dan menyuarakan aspirasi terkait PSN di halaman Kantor Gubernur Sumbar, di Kota Padang. Tak tanggung-tanggung, unjuk rasa tersebut berlangsung selama sepekan sejak akhir Juli hingga awal Agustus 2023 lalu.
Persoalan PSN ini pun kemudian dipertanyakan anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, di Gedung DPR, Rabu (13/9/2023) lalu.
Andre yang memang dikenal vokal menyuarakan masalah Sumbar, mempertanyakan langsung masalah PSN di Air Bangis tersebut kepada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
“Saya sengaja menjaga iklim investasi, sengaja saya tidak berkomentar di media. Saya menanyakan di ruangan rapat ini, karena warga saya butuh tahu. Pertama, benar gak, (rencana) investasi ini sudah PSN? Karena dongengnya di kampung saya, itu sudah dibilang PSN,” tanya Andre dikutip padangkita.com Sabtu (16/9/2023), dari video yang dibagikan di akun media sosialnya
Kedua, Andre mempertanyakan perusahaan yang akan berinvestasi. Informasi sebelumnya, pihak swasta yang akan berinvestasi dalam bidang refinery (pemurnian minyak/kilang) tersebut merupakan konsorsium perusahaan asal Australia, Indonesia dan Kanada lewat PT Abaco Pacific Indonesia.
“Apa betul Abaco (PT. Abaco Pacific Indonesia) ini? Karena tanah yang dimintanya 30 ribu hektare. Lebih gede dari tanah yang ribut di Pulau Rempang itu. Bahkan Pak Menteri baru lihat yang hampir Rp50 triliun – Rp60 triliun di Lotte (Pabrik PT Lotte Chemical Indonesia/LCI di Kota Cilegon, Banten) itu hanya 110 hektare. Ini 30 ribu hektare Pak Menteri. Itu pertanyaan kami Pak Menteri,” ungkap politisi Gerindra.
Menjawab pertanyaan Andre Rosiade, Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa status rencana investasi di Air Bangis belum ditetapkan. Namun, keputusan soal penetapan PSN, kata Bahlil bukan kewenangan kementerian yang dipimpinnya.
“Yang pertama Pak Andre, menyangkut dengan PSN, belum masuk dalam PSN. Dalam proses, tapi PSN-nya belum turun,” kata Bahlil.
“Kira-kira berapa lama lagi Pak Menteri?" sergah Andre.
“Saya tidak bisa meramalkan itu, karena kewenangannya tidak pada saya. Kewenangannya pada Menko Perekonomian. Pak Andre, saya ulang ya. Karena Pak Andre pasti rekam ya. Yang pertama, PSN-nya belum keluar. Tapi proses PSN-nya sedang berjalan. Pertanyaannya, kapan keluar? Pak Andre tolong tanyakan kepada Menko,” ungkap Bahlil lagi.
Yang kedua, lanjut Bahlil, PT. Abaco butuh lahan 30 ribu hektare, bukan domain Kementerian Investasi juga.
“Karena dia pasti punya perencanaan ya. Tapi tergantung dari size-nya. Dia membangun size berapa? Tapi, kalau 30 ribu hektare bikin suatu kawasan untuk bikin revinery, menurut saya, mungkin yang membuat FS-nya (feasibility study) harus kita koreksi itu,” kata Bahlil.
Rencana PSN di Air Bangis, diiusulkan melalui Surat Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) berkop Balai Penelitian dan Pembangunan Daerah (Balibangda) kepada Menteri Kemaritiman dan Investasi No: 070/774/Batlibang-2021.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Hansastri mengonfirmasi, surat pengusulan tersebut memang masih dikaji di pusat. Sedangkan soal lahan di Air Bangis yang rencananya akan menjadi lokasi PSN, kata Hansastri, statusnya 100 persen kawasan hutan.
Menurut surat Gubernur Sumbar yang dikirim ke Kemenko Maritim dan Investasi, luas lahan yang dibutuhkan mencapai 30.162 hektare.
Di lokasi inilah nantinya akan dibangun kawasan industri, di antaranya kilang minyak, petrochemical, oleochemical, building, manufacturing, metallurgy, serta industri makanan dan minuman.
Kemudian, international airport, highland city yang di dalamnya akan terdapat olympic park, west highland city and housing, university village & research center, dan central work district & Abaco Tower.
Baca juga: Menilik Rencana Wujud dan Polemik PSN yang Menuai Unjuk Rasa di Pasaman Barat
Berikutnya, educational district, residential district, office & apartment, skyview city dan water treatment plant. Tak itu saja, juga rencananya akan dibangun green area, yang di antaranya meliputi beach, forest, island, long beach, mountain, manggrove dan tourism, Abaco Port Authority serta pembangunan infrastruktur lainnya.
Dengan luasnya lahan yang akan dipakai untuk PSN serta mengantisipasi dampak sosial dan lingkungan, sejumlah aktivis pun telah menyampaiakan kritik keras. [*/pkt]
Baca berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com