Indomaret dan Alfamart Tidak Ada di Sumbar, Kenapa?

Padangkita.com - Kamu mungkin sudah tak asing lagi dengan dua toko terkenal di Indonesia ini, yaitu Indomaret dan Alfamart. Indomaret dan Alfamart ini merupakan minimarket yang paling terkenal se-Indonesia.

Ketika mendengan Indomaret atau pun Alfamart orang sudah tidak asing lagi. Bahkan beberapa produk iklan di televisi juga menjual produknya melalui minimarket yang terkenal itu.

Indomaret dan Alfamart sudah bertebaran di mana-mana. Hanya ada satu daerah yang tidak ada Indomaret dan Alfamartnya yaitu di Sumatra Barat.

Jika ditanya pada orang Minang yang belum pernah keluar kota, maka mereka akan asing dengan nama Indomaret dan Alfamart itu.

Kalau pun mereka pernah dengar, misalnya di televisi, mereka akan merasa asing dan penasaran seperti apa Indomaret dan Alfamart itu sebenarnya.

Sumatra Barat menjadi satu-satunya daerah yang tidak ada minimarket terkenal tersebut. Hal itu pun menjadi tanda tanya banyak orang.

Dua retail raksasa itu ternyata tidak mendirikan minimarket di Sumatra Barat. Kok bisa? Lantas, Apakah karena di kota Padang peminatnya sepi?

Hal tersebut menjadi tanda tanya banyak orang. Tentu saja pemerintah memiliki alasan mengapa dua toko tersebut tak diizinkan untuk beridiri di Sumatra Barat.

Pemerintah Sumatra Barat tidak memberikan izin untuk membuka dua toko besar tersebut di Sumatra Barat.

Hal itu lantaran ada kekhawatiran pemerintah terhadap keberadaannya yang bisa mematikan para pedagang tradisional.

Nantinya hal tersebut akan berdampak pada ekonomi pasaran masyarakat Sumbar sendiri. Oleh sebab itu kita tidak akan menemukan Indomaret atau pun Alfamart di 19 Kota dan Kabupaten yang ada di Sumbar.

Pemerintah daerah Sumbar memang melarang munculnya dua minimarket waralaba itu. Hal ini pernah dikemukakan oleh Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah.

Alasan Indomaret dan Alfamart Tidak Ada di Sumbar

Mahyeldi yang sebentar lagi akan menjadi Gubernur Sumatra Barat. Mahyeldi memenangkan pilkada Sumatra Barat pada 2020 kemarin.

Menurut Mahyeldi, kehadiran dua waralaba itu bisa merusak ekonomi daerah di kemudian hari.

"Indomaret dan Alfmart tidak dikeluarkan izinnya karena akan merusak ekonomi daerah, kata sang Wali Kota Padang.

Suasana toko yang modern, terang, ber-AC, barang-barang yang tertata rapi, aneka barang yang lengkap, dan harga jual yang pasti bisa membuat orang lebih suka berbelanja di minimarket waralaba itu.

Dua minimarket itu juga sering dituding penyebab warung-warung atau toko kelontong jadi sepi pembeli. Hukum alam berlaku, bahwa yang kuat yang akan menang.

Sementara yang kalah akan tersisih. Itulah cara pemerintah dalam mensejahterakan ekonomi masyarakat Sumbar.

Pasalnya, orang Minang memang sejak lama dikenal dengan jiwa dagangnya. Tak sedikit ditemukan masyarakat Minang yang berprofesi sebagai pedagang atau pun wiraswasta di perantauan.

Baca Juga: Demi Konten, Wanita Ini Pura-pura Terkunci di Alfamart

Kebanyakan perantau Minang mencari rezeki di rautan orang yaitu dengan berdagang.

Oleh sebab itu, larangan membuka gerai minimarket waralaba diberlakukan untuk melindungi keberadaan pedagang tradisional di Sumatra Barat. [*/win]