Padang, Padangkita.com - Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro blak-blakan soal mangkrak dan target pembangunan Jalan Tol Padang – Pekanbaru Seksi 1 Padang – Sicincin.
Ia mengatakan, pihaknya sesuai dengan penugasan pemerintah, memang telah mendapatkan target penyelesaian 24 ruas jalan tol di Sumatra. Salah satunya Jalan Tol Padang – Sicincin di Sumbar.
“Khusus yang Padang - Sicincin sepanjang 36 km yang kita sudah mulai dari tahun 2018-2019 agak lambat. Sampai saat ini baru 3,6 km yang selesai, tapi yang bisa dilewati baru 2 km saja,” kata Koentjoro ketika peresmian lanjutan pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin, Sabtu (27/8/202).
Pembangunan lanjutan ini diresmikan dengan pemukulan gong oleh Anggota DPR asal Sumbar Andre Rosiade dan Koentjoro.
Pada kesempatan itu, Koentjoro menyebut, PT Hutama Karya (HK) sangat berterima kasih kepada Andre Rosisde yang hadir memastikan proyek ini segera berlanjut kembali.
“Sampai dengan saat ini, baru 77 persen lahan dibebaskan. Harapan kita mendekati 90 persen, kita akan mulai lanjutkan pembangunan. September kita segera mulai. Kami ucapkan terima kasih pada pak Andre Rosiade. Berkenan memasukkan jadwalnya dan memastikan memberikan dorongan pembebasan lahan. Agar HK bisa melanjutkan pembangunan sampai selesai,” ujarnya.
Dia mengatakan, dukungan Andre Rosiade sangat luar biasa kepada pembangunan. Karena mendukung penanaman modal negara yang menjadi sumber pembangunan jalan tol.
“Sehingga, apa yang diperjuangkan anggota dewan bisa kami diselesaikan pekerjaannya. Apabila selesai terbangun tol 36 km ini, jalur yang biasa ditempuh satu sampai dua jam, Insya Allah dilalui hanya 30 menit. Target kita tol seksi 1 ini selesai 2024 awal,” ujarnya.
Secara nasional, kata Koentjoro, pembangunan jalan tol di Sumbar tergolong masih sedikit diselesaikan dibanding daerah lain. Dampaknya, masyarakat Sumbar tidak bisa menikmati infrastruktur yang lebih baik dan berkualitas. Sehingga ada kendala kemacetan, distribusi logistik yang tidak maksimum bisa terjadi.
“Tapi kalau jalan tol bisa tersambungkan, kemacetan dan peningkatan logistik bisa ditingkatkan,” ulasnya.
Koentjoro membenarkan, pembangunan sudah terhenti sejak 1,5 tahun lalu. Di akhir tahun 2020 sudah slow, hanya ada pekerjaan pemeliharaan.
“Pekerja sebelumnya digeser untuk mempercepat pembangunan di Pekanbaru dan Palembang. Sehingga ada satu ruas yang sudah selesai di Pekanbaru. September ini akan kembali ke Sumbar. Khusus sesi 1 kita usahakan segera tuntas,” ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan, pembebasan tanah saat ini telah lebih dari 70 persen dari 36,15 km ruas Padang - Sicincin, dengan total lahan tersambung sepanjang 12 km. Dengan begitu, kata Audy, pekerjaan sudah dapat dimulai secara simultan bersamaan sisa proses pembayaran uang ganti rugi (UGK) yang terus dipacu.
Baca juga: Resmikan Lanjutan Jalan Tol Padang – Sicincin, Andre Rosiade Ungkap Masalah Mangkrak 1,5 Tahun
“Sementara untuk bidang-bidang tanah yang masih belum bebas di Nagari Kapalo Hilang, kita menargetkan akan selesai sebelum akhir tahun. Jadi, yang disini dulu, Kapalo Hilalang kan di ujung sana, aktivitasnya mungkin tahun depan, tapi tanahnya tahun ini harus sudah selesai," ungkap Audy. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News
