Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: PT Hutama Karya menggunakan metode beragam untuk mengatasi persoalan teknis tanah lunak di pembangunan tol Tol Padang-Sicincin
Padang, Padangkita.com- PT Hutama Karya selaku kontraktor pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Ruas Padang-Pekanbaru Seksi Padang-Sicincin menggunakan beragam metode untuk menyiasati kendala teknis di lapangan.
Ada kondisi tanah di sepanjang pembangunan jalan tol yang lunak yang memiliki kedalaman bervariasi. Oleh karena itu, HK pun menggunakan metode yang berbeda sesuai dengan kedalaman tanah.
Manajer Pembangunan dan Pelaksanaan Jalan Tol Padang-Sicincin Berlin A Tampubolon mengungkapkan metode yang digunakan dalam pembangunan tersebut yaitu replacement, cerucup matras beton, PVD+Preloading, dan Kolom Grout Modular/Full Displacement Columns (FDC).
"Selain hambatan di lahan, kita ada kendala di teknis yaitu, pekerjaan kita ini berada di kondisi tanah lunak. Tanah lunak ini cukup bervariasi. Karena itu, metode penanganannya pun berbeda-beda. Kita memilih mana yang lebih efisien," ujarnya saat ditemui wartawan di lokasi pembangunan JTTS Seksi I, Sabtu (13/3/2021).
Dia menjelaskan metode replacement merupakan metode yang digunakan untuk kedalaman tanah lunak antara dua sampai empat meter dengan cara mengganti dengan kondisi tanah yang lebih baik.
Kemudian, metode PVD+Preloading merupakan metode yang digunakan untuk kedalaman tanah lunak antara delapan sampai 10 meter. Pada metode ini, pihaknya membenamkan semacam serap ke dalam tanah. Air yang berada di dalam tanah lalu disedot keluar.
"Kemudian yang sampai 12 meter, kita menggunakan metode cerucup matras beton (memasang matras beton). Dan untuk kondisi terakhir yang lebih ekstrem kedalaman tanah lunaknya, kita mempergunakan Kolom Grout Modular/FDC, di mana kedalaman tanah lunak bisa lebih dari 20 meter," jelas Berlin.
Dia menerangkan, untuk metode FDC, pihak kontraktor memasang tiang pancang ke dalam tanah dengan cara dibor. Setelah itu baru dicor dengan semen. Selanjutnya, pihak kontraktor menghamparkan suatu material sebagai dasar timbunan. Menurutnya, dibandingkan dengan metode PVD+Preloading, metode FDC memerlukan biaya yang lebih mahal.
Lebih lanjut, Berlin menyampaikan kendala teknis tersebut merupakan kendala lain yang ditemukan kontraktor selain terhambatnya proses pembebasan lahan.
Hingga saat ini, kata dia pula, progres pembangunan jalan tol Padang-Sicincin mencapai 37,98 persen. Diketahui, jalan tol Padang-Sicincin sendiri sepanjang 36,6 kilometer.
Dia mengatakan sekitar 20 persen dari progres pembangunan jalan tol tersebut merupakan pengerjaan konstruksi sepanjang sembilan kilometer.
“Di mana yang sembilan kilometer itu, tujuh kilometer kita bekerja di jalan yang telah bebas dan dua kilometer kita kerja di lahan yang seizin masyarakat,” sampainya.
Sementara 17,98 persen progres pembangunan jalan tol merupakan pengadaan material-material pabrikan seperti tiang pancang, girder, dan barrier. Material pabrikan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan jalan sepanjang 30 kilometer.
Dalam mengerjakan pembangunan jalan tol tersebut, pihak kontraktor terkendala pembebasan lahan. Dari 36,6 kilometer rencana pembangunan jalan tol, baru tujuh kilometer lahan yang benar-benar bebas.
“Dan tujuh kilometer ini pun bebasnya secara spot-spot sehingga kita tidak bisa bekerja secara terus-menerus,” jelasnya.
Meski demikian, pihak kontraktor menargetkan pembangunan jalan tol Padang-Sicincin di 6,2 kilometer pertama dari STA 0 bisa dilalui masyarakat pada Juli 2021. Hal tersebut agar masyarakat bisa menikmati hasil pengerjaan jalan tol. Hingga saat ini, jalan tol yang sudah dibeton mencapai 3,8 kilometer, yakni dari STA 0 sampai STA 3 + 800.
Baca juga: Ingin Selesaikan Polemik Jalan Tol, Wabup Limapuluh Kota Akan Panggil Dinas PUPR dan PT Hutama Karya
Selebihnya di lahan yang sudah bebas atau di lahan yang diizinkan oleh masyarakat, berdasarkan pantauan Padangkita.com, pihak kontraktor masih melakukan pengerjaan, seperti memasang tiang pancang, jembatan atau terowongan untuk lalu lintas masyarakat, pengecoran, dan sebagainya. [pkt]
https://www.youtube.com/watch?v=o1TSFkcJXvw