Heboh Gubernur Sumbar Disebut ‘Diusir’ Mahasiswa, UIN Sjech M. Djamil Djambek Minta Maaf

Heboh Gubernur Sumbar Disebut ‘Diusir’ Mahasiswa, UIN Sjech M. Djamil Djambek Minta Maaf

Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi Prof. Dr. Ridha Ahida M. Hum. [Foto: Dok. UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi]

Bukittinggi, Padangkita.com - Universitas Islam Negeri atau UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menyampaikan permohonan maaf dan klarifikasi soal insiden yang disebut sebagai ‘pengusiran’ Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah oleh mahasiswa.  

Diketahui, Gubernur Mahyeldi awalnya dijadwalkan menyampaikan orasi ilmiah dalam acara pembekalan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Kampus UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Selasa (22/8/2023).

Namun, saat Gubernur Mahyeldi tiba di lokasi acara, sejumlah mahasiswa menyampaikan orasi dan protes. Dalam video yang viral di media sosial, mahasiswa tersebut meminta Gubernur Mahyeldi menyelesaikan masalah penolakan Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh warga di Air Bangis, Pasaman Barat (Pasbar).

Akhirnya, Gubernur Mahyeldi pun batal menyampaikan orasi ilmiah di acara PBAK UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi tersebut. Pemprov Sumbar melalui Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar, telah menyampaikan penjelasan soal insiden tersebut, dan menolak penyebutan kejadian itu sebagai ‘pengusiran Gubernur.

Baca juga: Heboh soal Beredarnya ‘Wine Halal’, MUI: Produk Nabidz Haram!

UIN Sjech M. Djamil Djambek dalam keterangan resminya, menyebut aksi yang menyebabkan insiden heboh tersebut dilakukan oleh oknum mahasiswa.

“Kami pihak UIN Bukittinggi memandang perlu untuk menyampaikan dan sekaligus meluruskan pemberitaan serta informasi dan foto yang beredar luas di jagad maya dan di masyarakat,” demikian dikutip Padangkita.com dari situs resmi Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Rabu (23/8/2023).

Di situs itu, pihak kampus menjelaskan bahwa Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) adalah agenda rutin dalam rangka mengawali Tahun Akademik 2023 bagi calon mahasiswa baru.

PBAK merupakan momen sosialisasi, selain terkait budaya akademik dan kampus, juga tentang pengenalan lingkungan serta sosialisasi yang berhubungan dengan kepemerintahan.

“Tujuannya, agar mahasiswa dapat memahami dengan baik lingkungan dan daerah, serta diharapkan dapat berkontribusi positif dalam pembangunan, khususnya di Sumatra Barat (Sumbar). Untuk itu sangat perlu mahasiswa mendapatkan dan mengenal hal itu langsung dari kepala pemerintahan (dalam hal ini Gubernur Sumbar). Hal ini biasa dilakukan oleh perguruan tinggi di awal Tahun Akademik,” demikian dijelaskan pihak kampus.  

“Menanggapi pemberitaan yang beredar, kami pimpinan UIN Bukittinggi, perlu menjelaskan sekaligus mengklarifikasi bahwa kehadiran Bapak Gubernur atas undangan resmi Rektor UIN Bukittinggi, disambut sangat antusias dan penuh riang-gembira yang ditunjukkkan dengan tepuk tangan dan lambaian aneka atribut mahasiswa sambil diiringi oleh musik, sampai beliau menempati kursi yang sudah disiapkan oleh panitia berserta unsur pimpinan UIN Bukittinggi,” terang pihak kampus UIN.  

Namun, pada saat acara yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru tiba-tiba digunakan oleh beberapa oknum yang mengatasnamakan Dewan Mahasiswa (Dema) untuk menyampaikan aspirasi.

“Penyampaian aspirasi tersebut dengan mengunakan mikrofon yang diambil dari meja MC. Aspirasi yang disampaikan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan tema dan materi, serta topik yang disampaikan oleh narasumber atau juga materi PBAK secara umum,” kata pihak kampus.

“Sebagaimana diberitakan oleh berbagai media terjadi pengusiran adalah sangat tidak benar!” demikan kata pihak kampus.

“Saat mahasiswa yang menyampaikan aspirasi diamankan dan dibawa keluar oleh pihak panitia dan sekuriti, bersamaan juga dengan masuknya waktu Salat Ashar. Unsur pimpinan dan rombongan Bapak Gubernur sambil bersalaman hangat dengan peserta PBAK yang berasal dari berbagai daerah dan juga dari luar Sumatra Barat menuju Masjid Ulul Albab Kampus UIN Bukittinggi,” terang pihak kampus.

Disebutkan, bahwa unsur pimpinan UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi berserta pihak terkait, telah mengambil langkah-langkah tindakan sesuai ketentuan kepada oknum mahasiswa tersebut.

“Kejadian ini kami sadari tentu telah mengganggu nama baik Bapak Gubernur dan UIN Bukittinggi di mata masyarakat,” kata pihak kampus.

“Untuk itu, kami unsur pimpinan dan seluruh Civitas Akademika UIN Bukittinggi menyampaikan penyesalan mendalam dan permohonan maaf atas kejadian tersebut yang sama sekali tidak diharapkan. Permohonan maaf ini juga kami sampaikan kepada segenap masyarakat Sumatra Barat. Sejatinya peristiwa ini tidak terjadi apalagi di dunia kampus.”

“Kepada semua pihak, kami berharap dan bermohon tidak membelokkan dan melebarkan kejadian dan berita ini ke persoalan lain yang tidak ada kaitannya dengan dunia pendidikan yang tentu akan dapat merusak dan mencederai hubungan baik dengan pemerintah daerah yang sudah terjalin baik selama ini, dan mencederai reputasi dunia pendidikan kita.”

Lampiran Gambar

“Kami berkomitmen kuat dan juga tentu kita semua berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi,” demikian penjelasan pihak UIN Sjech M. Djamil Djambek.

Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi Prof. Dr. Ridha Ahida M. Hum sendiri juga mengirim surat permohonan maaf kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, atas insiden tersebut.   

Baca juga: Bantah Narasi ‘Pengusiran’ Gubernur di UIN Sjech M. Djamil Djambek, Ini Penjelasan Kabiro Adpim

Diketahui, insiden yang disebut sebagai ‘pengusiran’ tersebut juga disesalkan oleh pihak Pemprov Sumbar. Kabiro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim bahkan menyebut kejadia tersebut telah memberi kesan ada niat untuk mempermalukan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. [*/pkt]

Baca Juga

Pemprov Sumbar Gelar Nobar Piala Asia U-23 Indonesia Vs Irak, Ada Hadiah 3 Sepeda Listrik
Pemprov Sumbar Gelar Nobar Piala Asia U-23 Indonesia Vs Irak, Ada Hadiah 3 Sepeda Listrik
Gubernur Mahyeldi Serahkan Bantuan Ayam KUB di Pasbar, Nilai Totalnya Capai Rp4,3 Miliar
Gubernur Mahyeldi Serahkan Bantuan Ayam KUB di Pasbar, Nilai Totalnya Capai Rp4,3 Miliar
Selangkah lagi, Masyarakat Adat Mangkuto Alam Tinggam Punya Hak Kelola 348 Ha Hutan Sosial
Selangkah lagi, Masyarakat Adat Mangkuto Alam Tinggam Punya Hak Kelola 348 Ha Hutan Sosial
Gerakan Tabungan Pajak Pertama di Indonesia Diluncurkan di Sumbar, Mudahkan Masyarakat
Gerakan Tabungan Pajak Pertama di Indonesia Diluncurkan di Sumbar, Mudahkan Masyarakat
‘Nobar’ Semifinal Piala Asia U-23 di Auditorium Gubernuran Sumbar dan 5 Videotron di Lokasi Ini
‘Nobar’ Semifinal Piala Asia U-23 di Auditorium Gubernuran Sumbar dan 5 Videotron di Lokasi Ini
Hadiri Wisuda Ar Risalah, Gubernur Mahyeldi: Pemprov Siapkan Jalur Pendidikan ke Luar Negeri
Hadiri Wisuda Ar Risalah, Gubernur Mahyeldi: Pemprov Siapkan Jalur Pendidikan ke Luar Negeri