Hasil Survei: Warga Sumbar Berpendidikan Rendah Cenderung Tak Taat Prokes

Hasil Survei: Warga Sumbar Berpendidikan Rendah Cenderung Tak Taat Prokes

Ilustrasi: Canva.com/photocreo

Padang, Padangkita.com - Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menunjukkan masyarakat yang berpendidikan tinggi cenderung lebih patuh dalam menerapkan protokol kesehatan dibandingkan masyarakat yang berpendidikan SMA ke bawah.

Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati mengatakan survei hasil survei tersebut berkaitan dengan perilaku masyarakat pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegaiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 13-20 Juli 2021 kemarin. Survei dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 3.789 orang.

Dia merincikan, berdasarkan hasil survei, responden bependidikan tinggi yang memakai satu masker mencapai 83,8 persen. Hal ini lebih tinggi daripada responden yang berpendidikan SMA ke bawah yakni 69,8 persen.

Sementara, untuk yang memakai dua masker, responden yang pernah mengenyam bangku kuliah lebih tinggi sebesar 30,1 persen dibandingkan masyarakat bependidikan SMA ke bawah yang hanya 24,9 persen.

Kemudian, untuk kebiasaan cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, masyarakat berpendidikan perguruan tinggi lebih patuh sebanyak 63,2 persen dibandingkan masyarakat berpendidikan SMA ke bawah yang berjumlah 49 persen.

Lalu, terkait perilaku menjaga jarak minimal dua meter, responden yang berpendidikan perguruan tinggi lebih baik sebesar 54,3 persen daripada responden berpendidikan SMA ke bawah yang berjumlah 44,3 persen.

Demikian pula untuk perilaku menghindari kerumunan. Responden berpendidikan perguruan baik lebih tinggi sebesar 69,4 persen daripada responden berpendidikan SMA ke bawah yang berjumlah 54 persen.

"Artinya, di sini, semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin baik tingkat kepatuhannya terhadap protokol kesehatan," ujar Herum dalam konferensi pers secara daring, Kamis (5/8/2021), yang bisa disaksikan lewat akun Youtube resmi BPS Sumbar.

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil survei pula, terungkap bahwa responden berpendidikan perguruan tinggi menilai bahwa di lingkungan sekitarnya lebih tidak patuh dalam menjalankan protokol kesehatan dibandingkan responden berpendidikan SMA ke bawah.

"Responden yang melakukan perjalanan ke luar rumah selama pelaksanaan PPKM Darurat turun dibandingkan sebelumnya. Hal tersebut karena adanya pembatasan dari pemerintah," jelasnya.

Baca Juga: Sumbar Dinilai Tak Patuh Pakai Masker, Mahyeldi: Di Jakarta Saya Juga Ketemu Orang Tak Pakai Masker

Kesadaran masyarakat dalam mengikuti vaksinasi sudah cukup baik. Mayoritas responden menyadari vaksinasi penting untuk pengendalaian Covid-19. [fru]

Baca Juga

Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Konsumsi Rerata Rumah Tangga di Padang Rp8,5 Juta per Bulan, UMP Sumbar hanya Rp2,8 Juta
Konsumsi Rerata Rumah Tangga di Padang Rp8,5 Juta per Bulan, UMP Sumbar hanya Rp2,8 Juta
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako