Painan, Padangkita.com - Para petani di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menjerit karena anjloknya harga pinang. Sebelumnya harga pinang kering sempat menyentuh Rp23 ribu per kilogram, lalu turun Rp17 ribu per kilogram, dan kini turun jauh menjadi Rp12 ribu per kilogram.
Informasi yang dihimpun Padangkita.com menyebutkan, di tingkat petani harga komoditi ekspor yang satu ini telah turun sejak sepekan terakhir. Para petani pun tidak tahu apa penyebabnya.
"Harganya turun, sekarang hanya Rp12 per kilogram, sebelumnya Rp17 ribu per kilogram, pusing kami, karena harganya tak menentu," kata Inur, 55 tahun, petani pinang di Kambang Utara, Kecamatan Lengayang, Selasa (14/12/2021).
Sebelumnya, kata Inur, pada bulan September harga pinang kering mencapai Rp17 ribu bahkan sempat Rp23 ribu per kilogram.
Inur menuding, harga pinang di daerah itu tak menentu, sesuka-sukanya tengkulak saja. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah atau pihak terkait bisa membantu petani agar harga tidak dipermainkan.
Menurutnya, jika harga komoditi perkebunan dan pertanian tidak jelas, akan sangat berdampak terhadap ekonomi petani.
"Ya, kalau bisa turunnya jangan sampai dibawa Rp15 ribu. Sebab, kalau turun di bawah Rp15 ribu, ekonomi menjadi sulit. Karena yang akan dibeli serba mahal," terangnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pessel, Widya Dari hingga kini belum mengetahui tentang penetapan harga komoditi apalagi pinang.
Ia menjelaskan, untuk lebih detail pihaknya akan mengoordinasikan hal tersebut.
Baca juga: Berkunjung ke Sumbar, Wamentan Ungkap Selama Pandemi Petani Bertambah 3 Juta Orang
"Kalau sawit itu jelas ada penetapan harganya. Tapi, kalau pinang saya kurang tahu. Nanti, saya coba konfirmasi ke Kabid (Kepala Bidang). Nanti, coba telepon lagi, soalnya saya lagi rapat evaluasi kegiatan," tutupnya. [amn/pkt]