Sebelumnya, produser film Buya Hamka, Chand Parwez Servia dalam paparannya menjelaskan, bahwa dirinya sangat mengagumi sosok Buya Hamka sebagai seorang kiai dan sastrawan nasionalis. Sehingga, ketika ditawari membuat film Buya Hamka, ia tidak berpikir panjang untuk menerimanya.
“Saya ingin cerita sedikit, jadi pada tahun 2014 Ketua MUI-nya masih Bang Din Syamsuddin, saya ditawarkan apakah berminat untuk membuat film Buya Hamka. Singkat kata, tahun 2014 kami (langsung) memulai proses pembuatan filmnya,” terangnya.
Menurut Parwez, proses pembuatan film Buya Hamka sangat panjang, karena selain ingin menyajikan film yang sempurna juga terhalang pandemi Covid-19.“Kita menyadari bahwa kisah ini harus disajikan dengan sempurna,” ujarnya.
Oleh sebab itu, tutur Parwez, film Buya Hamka ini akan dibuat dalam 3 bagian dan film yang diputar hari ini adalah bagian yang pertama.
Ia berharap film Buya Hamka, selain besar gaungnya juga banyak manfaat dan memiliki pesan dakwah yang sangat kuat untuk disampaikan.
“Diharapkan film Buya Hamka ini memberikan pencerahan dan menjadi sebuah ilustrasi yang baik sehingga mempunyai nilai-nilai yang positif,” katanya.
Baca juga: Kisah Buya Hamka dan Putrinya yang Sakit Dicegat Saat Mau Menunaikan Haji, Ternyata…
Sebagai informasi, film Buya Hamka ini merupakan film biografi yang diangkat dari kisah nyata seorang tokoh ulama sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia bernama Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka).