Padang, Padangkita.com - Wali Kota Padang Hendri Septa mengimbau masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan, sebab pandemi Covid-19 belum berakhir.
Imbauan tersebut diungkapkan pasca-ditemukannya kasus terindikasi varian Omicron di dua sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Padang, yakni SDN 23 dan SDN 24 Ujung Gurun.
Ada 16 orang yang terindikasi positif terinfeksi Covid-19 varian Omicron di dua SD tersebut.
"Rinciannya, delapan orang siswa dan delapan orang tenaga pendidik. Delapan orang siswa yang terpapar diketahui belum disuntik vaksin. Untuk itu, mari kita tingkatkan kewaspadaan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya, Rabu (2/2/2022).
Lebih lanjut, Hendri menyebutkan sesuai Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 1 Tahun 2021 tentang Adaptasi Kebiasan Baru, jika ditemukan kasus Covid-19 di suatu lembaga/instansi pemerintahan dapat dilakukan penutupan aktivitas sementara.
"Untuk sementara waktu, aktivitas pembelajaran di SDN 23 dan SDN 24 Ujung Gurun, Kecamatan Padang Barat kita berhentikan selama lima hari ke depan sesuai masanya penularan Covid-19. Senin depan kita akan buka kembali," jelasnya.
Hendri menyampaikan hingga saat ini capaian vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun baru sekitar tujuh persen dari jumlah yang ditargetkan yakni sebanyak 88 ribu anak. Hal itu dikarenakan banyak siswa yang tidak mendapatkan izin dari orang tuanya untuk divaksin.
"Untuk itu, atas nama Pemerintah Kota Padang kami mengimbau kepada para orang tua, ayo ajak anak-anak kita untuk vaksin agar mereka terlindungi," pungkasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kota Padang yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Barlius menambahkan sebanyak 16 orang guru dan siswa yang terindikasi positif terinfeksi Covid-19 varian Omicron diketahui setelah melakukan tes PCR.
"Untuk mengetahui apakah itu varian Omicron atau tidak, kita masih menunggu hasil penelitian dari Kementerian Kesehatan. Sampel sudah kita kirim ke Jakarta, sekarang kita masih menunggu," jelasnya.
Barlius mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron ini, pihaknya sekarang sudah melakukan penyemprotan cairan desinfektan di kedua sekolah tersebut.
"Kita sudah turunkan tim penyemprotan. Semoga hal ini dapat mengatasi penyebaran Covid-19 di sekolah tersebut," ujarnya.
Lebih lajut Kalaksa BPBD Kota Padang itu menyebut, penemuan kasus Covid-19 di kedua sekolah tersebut tidak menghalangi proses pembelajaran di sekolah lain di Kota Padang, yang tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Baca Juga: 13 Guru dan Murid Terinfeksi Omicron, 2 SD di Padang Langsung Ditutup
"Yang kita tutup hanya dua sekolah saja, yang terindikasi terpapar Covid-19 varian Omicron, sedangkan proses belajar mengajar di sekolah-sekolah lainnya di Kota Padang tetap berjalan seperti biasanya" jelas Barlius. [*/fru]