Gempa Tektonik M 5,9 Guncang Mentawai, Ini Penjelasan BMKG

Tuapeijat, Padangkita.com - Gempa dengan mahnitudo 4,6 mengguncang Pulau Sipora, Kepulauan Mentawai, Senin (29/11/2021) pukul 22.24 WIB.

Ilustrasi: Canva.com/Petrovich9

Padang, Padangkita.com - Gempa tektonik bermagnitudo 5,9 mengguncang wilayah pantai barat laut Kepulauan Mentawai, Senin (29/8/2022) pukul 05.34.35 WIB.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan, analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo 5,8.

"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,04 derajat Lintang Selatan dan 98,55 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 3 kilometer arah Barat Laut Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 16 kilometer," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tutur dia, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.

Suaidi menerangkan, gempa ini dapat dirasakan di daerah Siberut Utara dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tua Pejat dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Kemudian, Pasaman Barat, Padang, Painan, Nias Selatan dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Lalu, Padang Panjang, Bukittinggi, Kabupaten Solok, Solok Selatan dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," sebutnya.

Suaidi menerangkan, hingga pukul 06.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) gempa bumi susulan  (aftershock) dengan magnitudo 3,8.

Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Baca Juga: Gempa Dangkal di Laut Guncang Kota Padang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," sampainya. [fru]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Padang dan Mentawai Perkuat Sinergi, Kolaborasi Tingkatkan Potensi Kedua Daerah
Padang dan Mentawai Perkuat Sinergi, Kolaborasi Tingkatkan Potensi Kedua Daerah
Alat Peringatan Dini Galodo Berbasis Komunitas di Sumbar Dipasang Tahun Ini, Begini Cara Kerjanya
Alat Peringatan Dini Galodo Berbasis Komunitas di Sumbar Dipasang Tahun Ini, Begini Cara Kerjanya
Usai Bertemu Kepala BMKG, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jauhi Zona Merah Banjir-Longsor
Usai Bertemu Kepala BMKG, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jauhi Zona Merah Banjir-Longsor
Anomali Cuaca, Ketua DPD RI Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG
Anomali Cuaca, Ketua DPD RI Minta Pemda Koordinasi Mitigasi dengan BRIN dan BMKG
Gempa Pagi Hari Kejutkan Warga Sumbar, Ternyata Selama Januari 2024 Terjadi 87 Kali
Gempa Pagi Hari Kejutkan Warga Sumbar, Ternyata Selama Januari 2024 Terjadi 87 Kali
Tren Gempa Bumi di Indonesia terus Meningkat, Mitigasi harus Diperkuat
Tren Gempa Bumi di Indonesia terus Meningkat, Mitigasi harus Diperkuat