Padang, Padangkita.com - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) memastikan distribusi dan stok LPG 3 Kg di Sumatra Barat (Sumbar) dalam kondisi aman.
Hal ini diungkapkan Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria.
"Kebutuhan LPG untuk wilayah Sumbar secara keseluruhan disuplai dari enam Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PSO. Saat ini distribusi dan stok LPG dalam kondisi aman,” ujar Satria lewat keterangan tertulis, Rabu (21/6/2023).
Lebih lanjut ia menjelaskan, realisasi elpiji 3 kg hingga 12 Juni 2023 mencapai 59.974 Metrik Ton (MT) dan kuota year to date 12 Juni sejumlah 55.925 MT.
“Jika dibandingkan antara penyaluran LPG 3 kg dengan kuota YTD 12 Juni 2023 maka penyaluran telah melebihi kuota sekitar 7 persen di Sumbar,” terang Satria.
Di samping itu, guna memastikan penyaluran LPG 3 kg tercukupi untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro, Pertamina Patra Niaga dan Hiswan Migas serta pemerintah daerah telah menggadakan operasi pasar.
Operasi pasar dilaksanakan dalam rentang waktu satu minggu pada 10 hingga 16 Juni 2023 di Tanah Datar, Agam, Limapuluh Kota, Payakumbuh dan Bukittinggi.
Satria memaparkan, dalam operasi pasar tersebut, pihaknya telah menyalurkan LPG 3 kg sebanyak 7.770 tabung LPG bersubsidi bagi masyarakat Limapuluh Kota, 5.915 tabung di Tanah Datar dan 7.680 tabung di Payakumbuh. Selain itu, operasi pasar juga dilaksanakan di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.
"Saat operasi pasar pada 8, 9, 14, 15, 15 Juni lalu, kami telah menyalurkan LPG 3 kg sebanyak 19.900 tabung di Kota Bukittinggi dan 14.280 tabung di Kabupaten Agam. Operasi pasar ini bertujuan untuk memberi akses yang lebih mudah kepada masyarakat dalam mendapatkan LPG 3 kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)," katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang mampu untuk dapat membeli produk-produk non subsidi, dalam hal ini agar LPG 3 kg dapat tersalurkan secara tepat sasaran.
Selain itu, Satria juga meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama memantau pemakaian LPG subsidi dan tidak menimbun LPG 3 kg tersebut.
“Bagi sektor kuliner restoran dengan kelas menengah ke atas, peternakan ayam, perkebunan, hingga rumah tangga mampu silakan gunakan LPG Non Subsidi Bright Gas 5.5 Kg/12 Kg yang tersedia di gerai-gerai terdekat,” pesan Satria.
Dalam 2 minggu terakhir ini, Satria mengakui banyak menerima laporan terkait kelangkaan LPG 3 Kg dan hal tersebut sudah di respons oleh Pertamina Patra Niaga, Hiswana dan juga stakeholders terkait dengan melakukan operasi pasar.
Satria menambahkan dengan adanya operasi pasar ini, beberapa kondisi wilayah seperti yang disebutkan diatas sudah berangsur kondusif.
Namun apabila setelah operasi pasar masih ditemukan laporan kesulitan mendapatkan LPG 3 Kg, maka pihaknya meminta aparat penegak hukum dapat menindak jika di lapangan ditemukan penimbun yang memanfaatkan situasi ini.
Baca Juga : Diminta Andre Rosiade, Pertamina Langsung Gelar Operasi Pasar Gas 3 Kg di Agam
“Kami siap bersinergi dengan pemerintah setempat dan harapannya pemerintah setempat dapat melakukan pengawasan ke sektor-sektor usaha yang masih menggunakan LPG 3 Kg contohnya restoran, peternakan,” pungkasnya. [*/hdp]