Padang, Padangkita.com – Perusahaan manufaktur produk konsumen asal Malaysia, Halagel (M) Sdn Bhd, resmi meluncurkan distribusi produk kebutuhan harian di Padang, Sumatra Barat. Bekerja sama dengan jaringan ritel lokal Aciak Mart, langkah ini menjadi penanda kembalinya aktivitas bisnis Halagel di Indonesia yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
Peluncuran yang berlangsung di Hotel Mercure Padang, Rabu (20/11/2025), diresmikan langsung oleh Konsul Jenderal Malaysia di Medan, Shahril Nizam Abdul Malek, bersama pendiri Aciak Mart, Amril Amin.
Langkah ekspansi ini dinilai strategis mengingat besarnya potensi pasar di wilayah Sumatra. Dalam sambutannya, Shahril Nizam menekankan bahwa kemiripan budaya dan besarnya populasi menjadi faktor kunci bagi perusahaan Malaysia untuk masuk ke pasar ini.
"Pulau Sumatra mempunyai hampir 60 juta penduduk, hampir dua kali lipat jumlah penduduk Malaysia, dengan budaya serta adat yang hampir sama. Justru perusahaan-perusahaan Malaysia perlu mengambil peluang pasaran di sini melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lokal yang bereputasi di Sumatra," ujar Shahril lewat siaran pers, Sabtu (22/11/2025).
Ia juga menegaskan komitmen perwakilannya untuk memfasilitasi perdagangan bilateral ini. "Pihak Konsulat Jenderal bersedia membantu perusahaan-perusahaan Malaysia yang ingin memasuki pasaran di Sumatra," tambahnya.
Kerja sama dengan Aciak Mart tidak hanya sekadar penjualan di toko modern, melainkan menyasar distribusi yang lebih luas hingga ke akar rumput. Direktur Halagel Malaysia, Ahamad Mokhzani bin Dato’ Seri Ahmad Rodzi, menjelaskan bahwa Aciak Mart dipilih karena reputasi jenamanya yang kuat di Kota Padang.
"Kerja sama dengan Aciak Mart juga melibatkan potensi distribusi produk-produk kami di warung-warung kecil dan rangkaian ritel lainnya di seluruh daerah Sumatra Barat," kata Mokhzani.
Lebih jauh, Mokhzani mengungkapkan ambisi besar perusahaannya dalam peta jalan ekspor ke Indonesia. "Halagel juga berkeinginan untuk mengembangkan penjualan produk-produk kami di wilayah-wilayah lain di Indonesia dengan sasaran untuk mencapai ekspor hingga 50 kontainer setahun pada tahun 2027 nanti," ungkapnya.
Saat ini, rencana ekspansi tersebut tengah didiskusikan dengan calon mitra bisnis potensial di Yogyakarta dan Makassar.
Untuk memastikan kelancaran operasional di Indonesia, distribusi produk dilakukan melalui anak perusahaan lokal, PT Halagel Idaman Makmur (PT HIM). Perusahaan ini telah mengantongi sertifikat Halal dari BPJPH serta izin edar BPOM, yang menjadi syarat mutlak bagi konsumen Indonesia.
Country Director Halagel Indonesia, Abas Abd Jalil, menjelaskan bahwa legalitas ini memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk bermanuver di pasar nasional.
"PT HIM yang memegang sertifikat Halal dan BPOM, memudahkan dan memberikan fleksibilitas kepada Halagel untuk bekerja sama dengan rangkaian ritel mana pun atau perusahaan distribusi di seluruh Indonesia," jelas Abas.
Ia menambahkan bahwa pihaknya sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra lokal di berbagai daerah. "PT HIM berpusat di Jakarta dan kami mendukung kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lokal untuk distribusi di wilayah lain," pungkasnya.
Baca Juga: Wajib Halal Oktober 2024, Sumatera Barat Intensifkan Pengawasan Produk
Sebagai informasi, Halagel merupakan perusahaan 100 persen milik pribumi Muslim yang memproduksi kebutuhan harian seperti pasta gigi, sabun mandi, sampo, suplemen kesehatan, hingga kopi instan. Di Malaysia, produk mereka telah tersedia di berbagai jaringan hypermarket besar dan diekspor ke berbagai negara seperti Kazakhstan, Cina, dan Uni Emirat Arab. [*/hdp]
