Gadang Ota dan Ungkapan Gadang Lainnya dalam Bahasa Minang

Gadang Ota dan Ungkapan Gadang Lainnya dalam Bahasa Minang

Gadang Ota [Ilustrasi]

 

Padang, Padangkita.com - Bahasa Minang terkenal dengan cara berbicara yang menggunakan kiasan dan metafora. Apa yang diucapkan lawan bicara belum tentu maknanya sama dengan yang Anda tangkap.

Anda mungkin pernah mendengar kata gadang sarawa. Gadang memiliki makna besar sedangkan sarawa berarti celana, namun apakah sebenarnya lawan bicara sedang mengatakan celananya besar atau celananya kebesaran

Belum tentu. Sebab itu perlu memahami maksud dari ungkapan-ungkapan yang ada di Minangkabau.

Berikut ungkapan yang mengandung kata gadang dirangkum Padangkita.com dari  Kamus Dictionaire Minangkabau dan Kamus Ungkapan Bahasa Minang karya Khaidir Anwar.

Gadang Ota

Ota dalam bahasa Minang berarti bicara atau cerita. Gadang ota dimaknai cerita yang dibesar-besarkan cenderung berbohong. Ungkapan gadang ota bermakna tidak elok, seseorang yang disebut gadang ota merupakan orang yang tidak bisa dipercaya.

Seperti yang dicontohkan dalam pantun berikut.

Simalanggang jo Kapalo Koto, dari Lubuak Batingkok ka Koto Tuo, ka kida jalan ka Sarilamak
Jan tinggi ruok dari boto, jan gadang ota tak baguno, namo Minang ka tacoreang dek sanak

Isi dari pantun tersebut yaitu jan tinggi ruok dari boto (lebih banyak busa daripada air di dalam botol) yang bermakna jangan melebih-lebihkan sesuatu dan jangan berbohong atau gadang ota.

Perbuatan ini jika dilakukan dapat mencoreng nama baik orang Minang.

Gadang ati

Gadang ati apabila diterjemahkan besar hati. Namun apakah maknanya hati yang besar? Gadang ati memiliki makna perasaan bahagia dan senang akan suatu hal.

Dalam manyambuik datangnyo puaso ndak urang baumua sajo nan bagadang ati, tapi anak-anak nan talabiah pulo. (Dalam menyambut bulan Ramadhan, tidak hanya orang tua saja yang senang, anak-anak pun lebih senang)

Kalimat tersebut mengungkapkan perasaan bahagia menyelimuti perasaan siapa saja dari anak kecil, orang dewasa, hingga orang lansia pun senang dengan datangnya bulan Ramadhan.

Gadang Sarawa

Gadang sarawa merupakan ungkapan untuk perilaku seseorang yang sombong namun sebenarnya tidak memiliki nyali. Paja gadang sarawa (Dia pengecut).

Manggadangkan anak harimau

Manggadangkan anak harimau jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia bermakna membesarkan atau memelihara anak harimau. Ungkapan ini memiliki makna memelihara seseorang yang nantinya akan berbuat jahat kepada kita.

Gadang tungkuih pado isi

Baca Juga: 'Demokrasi Lapau' Kunci Orang Minang Pandai Berdiplomasi

Ungkapan ini jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki makna sesuatu yang kecil namun memiliki kemasan yang sangat besar. Ungkapan ini ditujukan kepada orang-orang yang suka membual tentang dirinya. [pkt]


Baca berita Sumbar hari ini hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri