Padangkita.com - Masyarakat Malalo Tigo Jurai, Nagari Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar bersama dengan Pokja Timbalun (Perkumpulan Qbar, LBH Padang, Walhi Sumbar, FKMM) menggelar kegiatan bertemakan "Festival Parimbo, Merawat Hutan Merawat Masa Depan".
"Kegiatan ini dalam rangka percepatan pengakuan Hutan Adat dan Wilayah Adat di Sumatera Barat, serta dalam mengangkat marwah adat Minangkabau dan Mentawai di Sumatera Barat yang sejalan dengan Program Presiden Joko Widodo untuk memberikan akses hutan seluas 12,7 Juta Hektar kepada masyarakat. Serta dalam menyusun strategi pengembangan perhutanan sosial dan penyelesaian konflik kehutanan berbasis kearifan lokal," Ujar ketua panitia Festival Parimbo, Putri Ratu Permanda, Selasa (16/5/2017).
Putri menyebutkan, pada Festival ini akan dilaksanakan dengan bentuk Diskusi Publik, Diskusi Tematik, Pameran dan Pagelaran Seni.
Ia menjelaskan dengan pendekatan melalui pagelaran kesenian dan budaya akan lebih mudah dicerna dan diterima oleh masyarakat sebagai pengetahuan yang bermanfaat sekaligus melestarikan kebudayaan yang mungkin akan hilang apabila hutan tersebut menjadi hilang.
“Pagelaran seni sebagai sarana penyampaian pesan kami rasa cukup komunikatif,” ungkap Putri.
Festival ini rencananya akan mendatangkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Gubernur Sumatera Barat, OPD terkait dilingkungan Pemerintah Provinsi dan beberapa Kabupaten, serta akan dihadiri oleh 300 peserta yang terdiri dari 85 Peserta perwakilan nagari dari 11 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat yang melakukan aktifitas Perhutanan Sosial, 28 Peserta Pameran Inovasi Hasil hutan. 17 Mitra NGO di Sumatera Barat, 21 Mitra NGO Nasional, 10 Media, 10 Lembaga Mahasiswa dan 16 Akademisi dan Praktisi dan seluruh masyarakat Malalo Tigo Jurai.
Kegiatan tersebut Festival Parimbo 2017 akan dilaksanakan pada Selasa-Rabu, 16-17 Mei 2017 di Gedung Serba Guna Malalo Muaro.