Batusangkar, Padangkita.com – Festival Budaya Minangkabau V dibuka dengan meriah. Ribuan wisatawan memadati Istano Basa Pagaruyung menyaksikan penampilan seni budaya yang akan berlangsung hingga 20 November mendatang.
Kegiatan yang menjadi program unggulan (progul) Kabupaten Tanah Datar ini telah masuk Kalender Event Nasional (KEN). Staf Ahli Kreatif dan Inovasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Joshua Puji Mulia pun mengapresiasi festival ini.
Joshua mengatakan, Ranah Minangkabau memang memiliki potensi luar biasa yang sudah terkenal. Melalui berbagai gelaran seperti Festival Pesona Minangkabau ini, Joshua mendorong media maupun influencer untuk turut serta memviralkan daya tarik kepariwisataan Sumbar ke seluruh dunia.
“Banyak potensi di Sumatra Barat ini, untuk itu dunia harus tahu. Salah satu caranya dengan membuat festival menceritakan budaya Minangkabau ini,” kata Jhosua ketika menghadiri pembukaan Festival Budaya Minangkabau V, Kamis (17/11/2022).
Hal serupa juga disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy. Menurut Audy, khusus Tanah Datar, terdapat banyak sekali event mulai dari tingkat nagari yang membantu geliat perekonomian masyarakat.
Wagub Audy menyebutkan, dengan adanya progul Tanah Datar ‘Satu Nagari Satu Event’, perputaran uang sepanjang tahun 2022 melalui 14 event diperkirakan mencapai lebih dari Rp11 miliar.
Ia menjelaskan, sebagai sektor yang sedang bertumbuh di Sumatra Barat, perpaduan pariwisata dengan sektor unggulan Sumbar, yakni pertanian menjadi salah satu hal yang menjadi keunggulan Tanah Datar.
“Ini adalah sebuah inovasi yang saya rasa patut dicontoh kabupaten lain. Karena ini berdampak langsung ke masyarakat, melibatkan UMKM pangan maupun non-pangan,” ujar Audy.
Sementara itu Bupati Tanah Datar Eka Putra menyebutkan Festival Pesona Minangkabau merupakan event budaya Minangkabau terbesar di Sumatra Barat (Sumbar).
Didukung sebanyak 600 orang penari, Festival Pesona Minangkabau akan menampilkan kekayaan seni pertunjukan, pawai budaya dari 18 kontingen. Ada silek galombang, gandang tambua tasa, fashion show, randai, kuliner dan pameran produk UMKM masing-masing nagari, dan lainnya.
“Progul pariwisata satu nagari satu event memicu aktifnya sanggar-sangar seni budaya, olahraga dan UMKM nagari, serta meningkatkan kunjungan wisata ke Tanah Datar,” ungkap Eka Putra.
Sebagai Nagari Tuo di Minangkabau, lanjut Eka Putra, hal tersebut merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Tanah Datar terhadap kelestarian budaya Minangkabau. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News