Padang, Padangkita.com – Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Fekon Unand) resmi berubah nama menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis atau FEB Unand. Perubahan nama ini diluncurkan di Gedung Convention Hall, Kampus Unand Limau Manis Padang, Kamis (14/7/2022).
Dekan FEB Unand Dr. Efa Yonnedi mengemukakan perubahan nama ini bukan sesuatu hal yang baru. Sebab, telah banyak Fakultas Ekonomi universitas di Indonesia yang lebih dulu berganti nama.
“Keinginan perubahan nama ini sudah ada semenjak Prof. Tafdil Husni menjadi dekan,” ujarnya.
Efa Yonnedi mengungkapkan, beberapa pertimbangan perubahan FE/Fekon menjadi FEB. Pertama, kata dia, untuk mendukung proses internasionalisasi FEB.
Pengembangan internasionalisasi FEB melalui akreditasi internasional FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation) membutuhkan penamaan Fakultas dan Prodi yang berstandar internasional, sehingga dapat sejajar dengan FEB universitas lain di dunia.
Kemudian, nama FEB dinilai lebih tepat secara akademik.
“Hasil audit mutu eksternal AUN-QA (Asean University Network-Quality Assurance) tahun 2020 terhadap Prodi Sarjana Ekonomi dan Prodi Sarjana Manajemen, mempertanyakan gelar lulusan Prodi Sarjana Manajemen yang waktu itu bachelor of economics (SE) yang terasa janggal karena management dan economics adalah dua field of study yang berbeda,” jelasnya.
Lebih lanjut Efa Yonnedi menyampaikan, sesuai dengan Keputusan Dirjen Dikti tahun 2020, perbedaan rumpun ilmu (Manajemen dan Ekonomi) tersebut menjadi landasan kuat untuk mengubah FE menjadi FEB.
“Perbedaan gelar tersebut menjadikan economic, Sarjana Manajemen (SM) dan Sarjana Akuntansi (S.Ak) kurang pas berada pada Fakultas Ekonomi yang mestinya hanya menghasilkan Sarjana Ekonomi,” tutur Efa.
Lalu, FEB juga telah diadopsi oleh sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia, dan selaras dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang memberikan peluang kepada mahasiswa untuk berada di luar perguruan tinggi selama tiga semester, seperti melaksanakan credit earning, di dalam maupun luar negeri.
Sejalan dengan itu, kata Efa, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan untuk membuka tiga Prodi baru, yakni Prodi S1 Ekonomi dan Keuangan Islam. Ia menargetkan, dalam tahun ajaran 2022-2023 ini persiapan sudah selesai.
Lalu, kata dia, juga bakal dibuka Prodi S1 Entrepreneurship dan Prodi S3 Akuntansi.
“Dibukanya ketiga Prodi ini diharapkan dapat membuka akses lebih banyak kepada putra-putri terbaik mengenyam pendidikan tinggi di Unand,” ungkapnya.
Rektor Unand Prof. Yuliandri mengatakan terkait pembukaan Prodi baru FEB, sudah menjadi otorisasi perguruan tinggi setelah berubah menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH).
“Prinsip dalam membuka Prodi baru, sebelum menerima mahasiswa baru harus ada akreditasi minimal yang dipersyaratkan dan diberikan oleh lembaga akreditasi tertentu, baik Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) maupun Lembaga Akreditasi Nasional (LAN),” ujarnya.
Prof. Yuliandri menyebutkan, tuntutan kebutuhan dan pengembangan Prodi berubah dengan cepat, orang tidak lagi berbicara konvensional tetapi bagaiamana penyesuaiannya ke depan.
“Mencari formulasi penamaan sehingga menjadi daya tarik, dan hari ini tidak ada halangan melakukan pengembangan, karena memang berbeda tuntutan hari ini dibandingkan dengan yang lama,” terangnya.
Baca juga: Tujuh Program Studi Unand Raih Akreditasi Internasional FIBAA, Ini Daftarnya
Ia yakin momentum perubahan nama ini tidak hanya sekadar peluncuran, tetapi bagaimana mengisi ke depan, sehingga peluang dan pengembangan Prodi mesti melihat kebutuhan saat ini. [*/pkt]