Padang, Padangkita.com – Korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi bertambah. Zhafirah Zahrim Febrina, yang dirawat di RSUP M Djamil Padang, akhirnya mengembuskan nafas terakhir, Minggu (18/12/2023).
Zhafirah tercatat sebagai mahasiswi Politeknik Negeri Padan (PNP). Ia menjadi 1 dari 75 pendaki yang terjebak di Gunung Marapi saat erupsi terjadi pada Minggu (3/12/2023). Dari 75 pendaki tersebut, sebanyak 23 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan 52 orang selamat. Dari yang dievakuasi selamat ini, beberapa orang di antaranya harus menjalani perawatan.
Direktur Politeknik Negeri Padang (PNP), Surfa Yondri menyatakan pihak PNP dan keluarga merasa terpukul dan berduka atas meninggalnya Zhafira.
"Kami kembali kehilangan mahasiswi terbaik kami," kata Surfa dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (18/12/2023).
Zhafirah merupakan mahasiswi Diploma-3 (D3) Teknik Sipil PNP. Wanita berkerudung itu dirawat di RSUP M. Djamil setelah terdampak erupsi Gunung Marapi dua pekan lalu.
Saat dalam perawatan dan penanganan dokter, wanita yang berdomisili di Kuranji, Kota Padang itu sebetulnya terus menunjukkan perkembangan yang positif. Namun, ia pun harus mengembuskan nafas terakhir, kemarin.
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Dr M Djamil Padang, dr Bestari Jaka Budiman mengatakan, Zhafirah mengalami luka bakar 41 persen. Kondisinya, kata dr Bestari, terpantau terus membaik.
“Namun sayang takdir berkata lain. Zhafirah akhirnya dipanggil Sang Khalik.”
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, erupsi Gunung Marapi terjadi pada Minggu (3/12/2023). Menurut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar), saat erupsi terjadi ada 75 pendaki yang terjebak.
Sehingga, dilakukan upaya evakuasi yang melibatkan tim SAR gabungan. Sebanyak 23 orang akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, dan 52 orang selamat. Namun dari yang selamat beberapa orang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Gunung Marapi masih Erupsi hingga Hari Ini, Petugas: Dilarang Dekati Radius 3 Km dari Puncak
Proses evakuasi sendiri memakan waktu selama 3 hari. Setelah semua atau 75 orang pendaki berhasil dievakuasi, proses pencarian korban resmi dihentikan pada Rabu (6/12/2023) malam sekira pukul 20.00 WIB.
Sempat beredar informasi ada pendaki yang terjebak di luar 75 orang tersebut. Namun, dari penelusuran tim gabungan, tidak ditemukan lagi korban. Diketahui, hingga kemarin erupsi Gunung Marapi masih terjadi. Sehingga warga atau pengunjung dilarang mendekati, setidaknya radius 3 km dari puncak atau kawah. Status Gunung Marapi saat ini ialah Level II atas Waspada. [*/pkt]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News