Padang, Padangkita.com - Kepala Laboratorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, dr Andani Eka Putra menyatakan tidak ada persoalan jika pemilihan kepala daerah (pilkada) digelar September mendatang asal mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang berlaku.
"Gelaran pilkada sebenarnya tidak perlu dicemaskan, jika kita mengikuti protokol kesehatan yang berlaku seperti memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan selesai memilih segera pulang dan mandi," katanya pada acara Focus Group Discussion (FGD) Pilkada Serentak Tahun 2020 di Provinsi Sumbar Dalam New Normal, Rabu (24/6/2020).
Andani menjelaskan hal yang paling penting dalam situasi seperti ini adalah memberikan pemahaman kepada penyelenggara sehingga tidak ada rasa cemas dan khawatir.
Ia juga menegaskan selama mengikuti aturan atau protokol kesehatan yang ditetapkan potensi untuk terpapar sangat kecil apalagi Sumbar menurutnya adalah daerah yang cukup aman selama tidak bercampur dengan pemilih dari luar Sumbar.
Menurut Andani, selama ini terdapat persepsi yang salah di masyarakat terhadap penderita Covid-19. Mereka beranggapan pasien yang terpapar Covid-19 dipastikan akan meninggal karena virus tersebut.
"Itu pemahaman yang salah. Hingga saat ini belum ada yang meninggal karena murni Covid-19, tapi dikarenakan latar belakang atau riwayat penyakit bawaan seperti jantung, gula, paru, dan lainnya," tegasnya.
Baca juga: PKB Deklarasi Dukung Faldo-Febby untuk Bertarung pada Pilkada Sumbar 2020
Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumbar katanya telah melakukan banyak pemeriksaan sebanyak-banyaknya untuk mengetahui berapa banyak warga Sumbar yang terpapar Covid-19. Langkah ini juga sebagai langkah antisipasi sehingga penyebarannya bisa ditekan dan diputus.
Sementara itu, Pj Kasubdit 1 Dir Intelkam Polda Sumbar Kompol Firdamon mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan masukan dari berbagai pihak, agar Polda Sumbar bisa meminimalisir gangguan dalam pelaksanaan pesta demokrasi itu.
“Kita membutuhkan masukan dari berbagai pihak sehingga bisa meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan. Apa lagi pilkada dalam kondisi new normal ini,” ulas Firdamon.
Sementara itu, Akademisi Universitas Andalas (Unand) Ilham Adelano Azre mengatakan selain kesehatan penyelenggara yang pasti, partai politik juga sangat berpengaruh besar dalam meningkatkan partisipasi pemilih, dengan menghadirkan calon-calon terbaik.
“Selain melibatkan tenaga kesehatan, partai politik juga sangat berpengaruh untuk mendongkrak partisipasi pemilih, khususnya dalam mencalonkan orang-orang yang disukai masyarakat," ungkapnya. [abe]