Dongkrak Pariwisata Jawa Timur, Benteng Van Den Bosch Dipoles Rp113,7 Miliar

Dongkrak Pariwisata Jawa Timur, Benteng Van Den Bosch Dipoles Rp113,7 Miliar

Desain renovasi Benteng Van Den Bosch, di Kabupaten Ngawi, Jawa TImur. [Foto: Dok. PUPR]

Jakarta, Padangkita.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai penataan kawasan cagar budaya Benteng Van Den Bosch atau lebih dikenal dengan Benteng Pendem di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

Penataan dilakukan sebagai tindak lanjut Direktif Presiden Joko Widodo usai meninjau bangunan bersejarah tersebut pada awal Januari (1/2/2019) silam.

Rehabilitasi kawasan pusaka Benteng Pendem dilaksanakan dengan mengadopsi Adaptive Reuse Concept, yakni mengembalikan fungsi bangunan cagar budaya dengan fungsi baru serta seminimal mungkin mengubah bentuk bangunan lama dengan tetap menjaga nilai kultural (cultural significance). Prinsipnya tetap mempertahankan konsep bangunan lama dan dilakukan penguatan struktur dengan menggunakan konstruksi baja pada bagian dalam.

"Karena kawasan Benteng Pendem ini merupakan cagar budaya, penataannya harus dilakukan secara hati-hati agar nilai kulturalnya tetap terjaga," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat berkunjung ke Benteng Pendem beberapa waktu lalu.

Konsep revitalisasi Benteng Pendem disesuaikan dengan fungsi kawasan sebagai tujuan wisata dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal. Menteri Basuki juga menginstruksikan diperbanyak penghijauan di kawasan Benteng Pendem agar tidak terlihat gersang.

Rehabilitasi Benteng Pendem Ngawi mulai dikerjakan sejak 10 Desember 2020 dengan melibatkan Balai Pelestari Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur. Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp113,7 miliar digunakan untuk merehabilitasi 13 bangunan di dalam kompleks Benteng serta penataan Kawasan Inti Benteng.

Ke-13 bangunan tersebut di antaranya bangunan barak tentara, mess perwira, dapur umum, kediaman dan kantor jenderal, bastion, dan gerbang. Kemudian dilakukan juga penataan lainnya diantaranya dengan membangun jalan, drainase, pedestrian, dan lansekap. Saat ini, progres konstruksi sudah mencapai 75%, diharapkan rehabilitasi ini dapat selesai tepat waktu pada Januari 2023.

Direktur Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Boby Ali Azhari mengatakan rehabilitasi Benteng Pendem dilakukan demi menjaga kelestarian bangunan cagar budaya yang dibangun tahun 1840-an sekaligus meningkatkan potensi pariwisata di Kabupaten Ngawi.
“Impresi orang pertama di pintu masuk, maka harus dipercantik dengan mengacu dokumentasi foto kuno. Namun tidak perlu dibangun jembatan yang penting aliran air jalan, bisa menggunakan buis beton di bawahnya” kata Boby.

Baca Juga: Rp4,5 Triliun untuk Program PKT Jalan dan Jembatan 2022, Jawa Barat Dapat Rp315 Miliar 

Kawasan wisata Benteng Pendem berlokasi di Jalan Untung Surapati Kabupaten Ngawi berada  di atas lahan seluas 42.181 m2 dengan luas kawasan inti sebesar 7.500 m2. Lokasi ini bisa menjadi destinasi wisata pilihan di Kabupaten Ngawi yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam dari Kota Surabaya via Tol Trans Jawa. Lokasinya berada sekitar 3 Km dari pusat kota Kabupaten Ngawi. [isr]

Tag:

Baca Juga

DPD RI Bangun Kantor Perwakilan 2 Lantai di Surabaya Pakai Dana Hibah Rp16 Miliar  
DPD RI Bangun Kantor Perwakilan 2 Lantai di Surabaya Pakai Dana Hibah Rp16 Miliar  
Ketua DPD RI Berharap BPS Turut Dukung Penguatan Pertanian Jawa Timur
Ketua DPD RI Berharap BPS Turut Dukung Penguatan Pertanian Jawa Timur
Reses ke Jatim, LaNyalla Pantau Persiapan Pra-PON ke Markas KONI 
Reses ke Jatim, LaNyalla Pantau Persiapan Pra-PON ke Markas KONI 
Jawa Timur Jadi Alternatif Investasi Pengusaha China, LaNyalla: Harus Beri Manfaat Untuk Banyak Orang
Jawa Timur Jadi Alternatif Investasi Pengusaha China, LaNyalla: Harus Beri Manfaat Untuk Banyak Orang
Pengamat Komentari Soal Ganjar Kalah Populer oleh Puan di Jatim
Pengamat Komentari Soal Ganjar Kalah Populer oleh Puan di Jatim
Dibanding Ganjar, Ternyata Warga Jatim Lebih Memilih Puan Maharani
Dibanding Ganjar, Ternyata Warga Jatim Lebih Memilih Puan Maharani