Batam, Padangkita.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan PT Semen Padang, menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang “Program Pengelolaan Sampah di Wilayah Laut dan Pesisir Kota Padang Melalui Aplikasi Nabuang Sarok”, Rabu (10/5/2023) malam.
Direktur Utama PT Semen Padang, Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa mengatakan, PKS ini mencakup penerapan program dan aplikasi Bernama Nabuang Sarok yang diluncurkan PT Semen Padang pada tahun 2022.
“Aplikasi Nabuang Sarok tidak hanya dapat membantu pemerintah dalam pengolahan berbagai sampah yang ada di darat maupun laut, namun juga membantu mengubah budaya pengelolaan sampah masyarakat selama ini ke arah pemilahan sampah," kata Asri Mukhtar dikutip Jumat (12/5/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan, Ini adalah bentuk kontribusi Semen Padang untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan sampah.
"Sebab, pengelolaan sampah secara terpilah akan membuat jumlah timbunan sampah di tempat penampungan akhir sampah menjadi berkurang," imbuhnya.
Asri Mukhtar menambahkan, bahwa sampah terpilah yang diterima dari masyarakat melalui Program Nabuang Sarok, nantinya akan dimanfaatkan oleh PT Semen Padang sebagai substitusi batubara yang merupakan bahan bakar utama dalam proses produksi semen.
Sejauh ini, sampah yang diterima dari nelayan pada umumnya merupakan sampah yang ditemukan terapung di laut dan sampah yang terbawa oleh jaring nelayan dalam bentuk sampah plastik, batok kelapa, kertas, sampah ranting kering dan lain sebagainya.
Selain sebagai upaya membersihkan laut dan pantai, Nabuang Sarok juga bernilai ekonomis bagi nelayan.
Setelah Program Nabuang Sarok dari PT Semen Padang ini menarik perhatian KKP, khususnya Dirjen PRL, program dari perusahaan semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu, juga akan diadopsi untuk mengatasi sampah laut yang sedang marak di perairan seluruh Indonesia.
Sementara itu, Dirjen PRL, Victor Gustaaf Manoppo mengatakan bentuk kerjasama ini, juga akan dikembangkan di beberapa daerah pesisir lainnya di Indonesia melalui SIG.
"Hal ini dilakukan, karena bentuk kerjasama dengan Semen Padang ini dapat mengatasi pencemaran lingkungan hidup di seluruh lepas pantai Indonesia," ujarnya.
Victor menjelaskan, kerjasama dengan PT Semen Padang ini mulai dilakukan untuk tahun 2023 hingga 2026 nanti. Kini, masyarakat atau nelayan pesisir Kota Padang sudah mulai bisa mengambil sampah di laut dan di pantai dan mendapatkan nilai tambah dari sampah-sampah yang dikumpulkan tersebut.
Baca Juga : Lewat Nabung Sarok, Semen Padang Dukung Aksi Nelayan Pantai Purus Bersihkan Laut dari Sampah
“Program Nabuang Sarok Semen Padang ini sudah dirasakan manfaatnya dalam mengatasi persoalan sampah, khususnya sampah laut yang menjadi salah satu masalah Indonesia saat ini. Artinya, secara tidak langsung program Nabuang Sarok ini juga mendukung program Bulan Cinta Laut yang merupakan salah satu kebijakan Ekonomi Biru yang digagas KKP," ujarnya. [*/hdp]