Ditemukan Indikasi Pidana, Kasus Dugaan Investasi Bodong Naik ke Tingkat Penyidikan

Ditemukan Indikasi Pidana, Kasus Dugaan Investasi Bodong Naik ke Tingkat Penyidikan

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Sefanus Satake Bayu Setianto. [Foto: Ist.]

Padang, Padangkita.com - Kasus dugaan investasi bodong berkedok usaha penjualan mukena dan selendang di Kabupaten Agam naik ke tingkat penyidikan.

Sebelumnya, penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat (Sumbar) telah melakukan penyelidikan dan gelar perkara terhadap kasus yang merugikan ratusan orang ini

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, penetapan kasus ini ke tingkat penyidikan berdasarkan gelar perkara yang dilakukan pada Senin lalu.

Kata dia, tim penyidik menyimpulkan adanya indikasi pidana sesuai dengan laporan korban dalam kasus ini. Namun, penyidik belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

“Penyidikan akan berjalan beberapa hari ke depan dan dalam waktu dekat kita akan tentukan tersangkanya,” kata Satake yang dihubungi Padangkita.com melalui telepon seluler, Kamis (14/10/2021) siang.

Dia mengungkapkan, sejauh ini sembilan orang saksi telah diperiksa penyidik, termasuk saksi terlapor dan juga saksi pelapor atau korban. Dalam proses penyidikan, kata Satake, mungkin ada beberapa saksi lagi yang akan diperiksa.

“Kita juga akan berkoordinasi dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Sumbar soal kasus ini,” pungkasnya.

Kasus investasi bodong ini dilaporkan ke Polda Sumbar pada 28 Agustus 2021 oleh kuasa hukum dari 140 orang korban.

Dalam laporan itu disebutkan kerugian korban mencapai miliaran rupiah. Modus yang dilaporkan yaitu pengelolaan dan penjualan mukena dan selendang.

Para korban awalnya diajak pelaku untuk berinvestasi usaha pernjualan mukena dan selendang. Kepada korban, pelaku menjanjikan keuntungan 20 persen hingga 40 persen dari investasi. Ada yang berinvestasi Rp2 juta, puluhan juta, hingga ratusan juta.

Di awal-awal, korban memang menerima beberapa kali bagi hasil yang dijanjikan pelaku. Namun kemudian berhenti total. Alasan pelaku karena ada pandemi Covid-19.

Baca juga: Penjelasan OJK Soal Dugaan Investasi Bodong di Agam dan Cara Agar Tak Mudah Tertipu “Money Game”

Hanya, setelah korban mengecek langsung, ternyata tempat usaha dan usaha yang disebut pelaku tidak ada sama sekali alias fiktif. Dari sinilah para korban melalui kuasa hukum mereka melapor ke Polda Sumbar. [mfz/pkt]

Baca Juga

Bus ALS Rebah Kuda di Malalak, 1 Meninggal dan 48 Luka-luka
Bus ALS Rebah Kuda di Malalak, 1 Meninggal dan 48 Luka-luka
Arus Balik Lebaran di Sumbar: Rute One Way Berubah, Patuhi Aturan Lalu Lintas!
Arus Balik Lebaran di Sumbar: Rute One Way Berubah, Patuhi Aturan Lalu Lintas!
Polda Sumbar Imbau Pemudik Taat Aturan Lalu Lintas untuk Perjalanan Balik yang Aman
Polda Sumbar Imbau Pemudik Taat Aturan Lalu Lintas untuk Perjalanan Balik yang Aman
Mudik Lebaran Aman dan Kondusif, Polda Sumbar Sampaikan Terima Kasih kepada Masyarakat
Mudik Lebaran Aman dan Kondusif, Polda Sumbar Sampaikan Terima Kasih kepada Masyarakat
Polri Buka Penerimaan Bintara dan Tamtama, Pendaftaran Ditutup 25 April 2024
Polri Buka Penerimaan Bintara dan Tamtama, Pendaftaran Ditutup 25 April 2024
Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Meningkat 56,4%, Ini Pesan Wakapolda Sumatra Barat
Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Meningkat 56,4%, Ini Pesan Wakapolda Sumatra Barat