Padang, Padangkita.com - Bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) senilai Rp10 miliar untuk ratusan hektare lahan pertanian di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam yang sempat mandek, kini mulai dicairkan. Ini terealisasi setelah Anggota DPR RI asal Sumatera Barat (Sumbar) Andre Rosiade turun tangan memfasilitasi, usai mendapat aspirasi warga beberapa waktu lalu.
Alat berat beserta anggota TNI pun mulai bekerja merehab lahan yang sangat diharapkan warga tersebut, untuk kemudian bisa diolah lagi.
“Alhamdulillah, hari ini kami mendapatkan informasi kalau bantuan sudah cair dan perbaikan lahan mulai dikerjakan. Semoga bisa segera dituntaskan dan para petani di Bukik Batabuah dan sekitarnya bisa kembali bercocok tanam. Lahan yang rusak itu, bisa kembali dipakai petani. Karena sudah sangat lama sejak bencana lahar dingin terjadi, petani menganggur,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR ini, Rabu (30/10/2024).
Direktur Perlindungan dan Penyediaan Lahan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Atekan, Rabu (30/10/2024), menyampaikan bahwa pekerjaan yang diserahkan kepada Korem 032 Wirabraja melalui Kodim setempat, sudah mulai menampakkan hasil. Diperkirakan dalam waktu dekat lahan pertanian warga sudah bisa digarap lagi.
“Kami terus meng-update dan memastikan progres pelaksanaan optimasi lahan sawah terdampak bencana di Agam Sumbar. Pada Rabu, 30 Oktober 2024 bertempat di Nagari Bukik Batabuah telah dimulai normalisasi lahan sawah. Tahap awal melibatkan enam unit alat berat, dan akan ditambah menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” kata Atekan saat menghubungi Andre Rosiade.
Menurut dia, pelaksanaan pekerjaan normalisasi disaksikan oleh Danrem 032/Wirabraja, Dandim 0304 Agam, Kabid PSP Dinas Perkebunan TPH Provinsi Sumbar, Kadistan Agam, Wali Nagari dan perangkat Bukik Batuah, dan tokoh masyarakat lainnya.
“Pada hari yang sama kami juga melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Panjang terkait bentuk pelaksanaan normalisasi lahan sawah yang terdampak bencana lahar dingin erupsi Marapi,” kata Atekan.
Kemudian, kata Andre Rosiade, tim pada Kamis (31/10/2024) juga akan memulai pekerjaan di Tanah Datar.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari pak Andre Rosiade yang memasilitasi pencairan dana ini. Semoga kita bisa menyelesaikan segera. Juga kepada Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Wahyu Eko yang membantu kami mengerjakannya,” kata Atekan.
Diketahui, Andre Rosiade langsung menuntaskan persoalan bantuan Rp10 miliar dari Kementan untuk petani korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam yang terungkap saat melakukan kunjungan ke Bukik Batanuah, Rabu (23/10/2024) lalu. Hari itu, Andre langsung berkomunikasi dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Jumat (25/10/2023) Andre Rosiade melakukan rapat memastikan program bantuan rehabilitasi lahan warga bersama perwakilan Kementan, Danrem 032/Wirabraja ldan Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Febrina Yri Susila Putri serta jajaran. Kamis (24/10/2024) malam Andre sudah berdialog dengan sejumlah utusan yang dikirim Menteri di Padang.
“Alhamdulilah, masalah ini bisa segera dituntaskan, dan bantuan Rp 10 miliar dari Kementan untuk petani di Agam akan segera cair. Dan pengerjaannya akan diserahkan kepada TNI melalui Korem 032/Wirabraja Sumbar dan jajaran. Insya Allah semua pihak telah memastikan peran masing-masing dengan melakukan MoU di Makorem Jumat ini,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR.
Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo mengaku siap membantu mempercepat perbaikan lahan warga yang rusak akibat lahar dingin dari Gunung Marapi.
“Kami telah melakukan MoU pengerjaan lahan berkat fasilitasi pak Andre Rosiade. Mohon doanya, agar kerusakan lahan ini bisa segera diperbaiki dan petani kembali bisa menggarap lahan,” katanya.
Baca juga: Andre Rosiade Bersama Dirut Telkomsel: Kita Hilangkan 'Blank Spot' di Sijunjung - Sawahlunto
Diketahui, pada 18 Mei 2024, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau lokasi bencana banjir bandang lahar dingin di Bukik Batabuah dan akan membantu Rp10 miliar di sektor pertanian. Karena sekitar 450 hektare sawah mengalami puso atau gagal panen serta ribuan tanaman rusak.
[*/pkt]