Di Pessel, ASN yang Tak Mau Divaksin Ditunda Kenaikan Pangkat dan Pembayaran Tunjangannya

Di Pessel, ASN yang Tak Mau Divaksin Ditunda Kenaikan Pangkat dan Pembayaran Tunjangannya

Bupati Pessel Rusma Yul Anwar. [Foto: Niko. Pessel]

Painan, Padangkita.com - Bupati Pesisir Selatan (Pessel) meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga honorer untuk vaksinasi, sebagai salah satu upaya mencegah dan memutus mata rantai Covid-19. Sejumlah sanksi sudah siap untuk diterapkan bagi mereka yang tidak mau disuntik vaksin.

"Selama ini kita sudah berupaya dan mengajak dengan cara yang persuasif. Namun, jika pada pelaksanaannya masih ada ASN yang tidak mau divaksin, tentu akan berlakukan sanksi," kata Rusma saat diwawancarai Padangkita.com, Selasa (29/6/2021) di Painan.

Ia menegaskan, bagi ASN yang tidak bersedia divaksin, akan dikenakan sanksi administratif termasuk dengan adanya penundaan kenaikan pangkat atau penundaan pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Kata Bupati, TPP tersebut tidak akan dibayarkan sampai adanya bukti sertifikat telah mengikuti vaksinasi.

Dalam pemberian sanksi, kepala daerah bersama tim Satgas Covid-19 berpedoman pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 14 tahun 2021 tentang Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19.

"Semua ada sanksinya, ASN dan Non-ASN tetap ada sanski tanpa ada pembedaan. Untuk masyarakat, nantinya tentu bagi yang dapat BLT atau PKH dan segala jenis bantuan dari pemerintah lainnya juga ditunda pemberian bantuannya jika masih tidak mau divaksin," ujarnya.

Rusma menjelaskan, pemerintah bukan bermaksud untuk mengancam dan menakut-nakuti masyarakat, tetapi hal tersebut sudah merupakan ketentuan dari pemerintah pusat yang harus dilaksanakan untuk menyukseskan vaksinasi dalam pemulihan kesehatan nasional.

"ASN maupun masyarakat tidak usah takut untuk divaksin. Pemerintah sudah melakukan hal yang terbaik. Pemerintah tentunya sudah melakukan riset dan sebagainya, hingga akhirnya vaksinasi dilahirkan untuk mencegah penularan Covid 19 meluas," jelasnya.

Rusma Yul Anwar menyebutkan, capaian vaksinasi di Pessel masih relatif lamban. Untuk itu, semua pihak diminta berpartisipasi mengikuti vaksinasi tanpa keraguan.

Dari laporan capaian vaksinasi yang disampaikan Dinas Kesehatan setempat, hingga 29 Juni 2021, tercatat vaksinasi lanjut usaia (lansia) masih 313 orang atau 0,84 persen dari sasaran 37.222 orang.

Baca juga: Target Vaksinasi untuk Publik dan Lansia di Pessel Masih Rendah, Dinkes: Karena Hoaks

Untuk vaksinasi petugas publik sebanyak 9.700 orang atau 34,96 persen dari sasaran 27.748 orang dan vaksinasi tenaga kesehatan telah mencapai 2.607 orang atau 144,43 persen dari sasaran awal 1805 orang. (nik/pkt)

Baca Juga

Capaian Pembangunan di Pesisir Selatan Diklaim Lampaui Target RPJMD 2021-2026
Capaian Pembangunan di Pesisir Selatan Diklaim Lampaui Target RPJMD 2021-2026
Kematian Harian Covid-19 di Sumbar Catat Rekor, Bertambah 10 Orang Paling Banyak Bukittinggi
Kematian Harian Covid-19 di Sumbar Catat Rekor, Bertambah 10 Orang Paling Banyak Bukittinggi
Update Covid-19 Sumbar: Kasus Baru Bertambah 717 Orang dan Meninggal Dunia 4 Orang
Update Covid-19 Sumbar: Kasus Baru Bertambah 717 Orang dan Meninggal Dunia 4 Orang
Update Covid-19 Sumbar: Bertambah 567 Orang, Meninggal 3 Orang, Kasus Aktif 4.586 Orang
Update Covid-19 Sumbar: Bertambah 567 Orang, Meninggal 3 Orang, Kasus Aktif 4.586 Orang
Pasien Omicron Meninggal Dunia di Sumbar Bertambah 4 Orang, Kasus Aktif Jadi 4.049 Orang
Pasien Omicron Meninggal Dunia di Sumbar Bertambah 4 Orang, Kasus Aktif Jadi 4.049 Orang
Makin Ganas, Kasus Omicron di Sumbar Kembali Catat Rekor, Bertambah 654 Orang
Makin Ganas, Kasus Omicron di Sumbar Kembali Catat Rekor, Bertambah 654 Orang